Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merubah Niat Menuju Ibadah

12 Juli 2019   17:09 Diperbarui: 12 Juli 2019   17:12 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai salah satu ketua regu calon jamaah haji tahun 2019, kami selalu dan setiap saat mendapat postingan tentang Jamaah Haji seluruh Indonesia, terutama terkait dengan hal-hal yang dilarang dan terkait dengan kesehatan, atau hal-hal untuk kelancaran pelaksanaan Ibadah seluruh Jamaah Haji, khususnya yang berada di klompok terbang (kloter)  dan regu kami.

Kami yang berada dalam kelompok terbang 31/JKS akan masuk asrama haji Bekasi pada tanggal 15 Juli 2019, sebelumnya berkumpul dulu di Masjid Raya Bogor, kemudian pada tanggal 16 Juli 2019 akan berangkat menuju Madinah.

Hal yang menjadi catatan kami, banyaknya jamaah Indonesia yang membawa barang-barang yang tidak terlalu di butuhkan di tanah suci, yang sebenarnya dari apa yang ada, yang sudah disiapkan oleh Pemerintah sudah cukup.

Pada musim haji 2019 ini hanya 5 hari untuk makan tidak disediakan, artinya selama pelaksanaan ibadah haji makan siang dan malam sudah disiapkan oleh Pemerintah, terkecuali lima hari tersebut.

Untuk menu makanan juga tidak repot lagi di musim haji tahun ini, karena sudah menggunakan sistim zonasi dan menu kedaerahan. Artinya yang disiapkan Pemerintah misal kami dari Jawa Barat, menu yang disiapkan selama 3 hari dalam satu minggu adalah menu masakan Sunda, dan sudah mendapat persetujuan dari ahli gizi.

Namun masih terdapat beberapa jamaah yang membawa beras, bahkan ada yang membawa kompor mini.

Ada juga jamaah yang membawa rokok, bahkan sampai hari ini sudah ribuan bungkus rokok yang disita oleh petugas, rokot tidak dilarang sama Pemerintah di perbolehkan membawa, dengan catatan satu orang hanya boleh membawa maksimal 200 batang rokok, ada yang membawa obat kuat, dengan alasan disana harganya lebih mahal, ada yang membawa cobek untuk membuat sambel, dan ada yang membawa Handy Talkie (HT) bahkan jumlahnya tidak tanggung-tanggung 250 buah HT yang disita oleh petugas.

Mari jamaah dan untuk diri saya sendiri, kembali kita niatkan dengan baik dan ikhlas, kita kesana untuk ibadah, sayang biaya yang besar sudah dikeluarkan, waktu tunggu yang begitu lama, kita sia-siakan, sekali lagi mari kita niatkan kita ingin ibadah, tidak yang lain, semoga kita semua menjadi haji yang mabrur.

Bogor, 12072019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun