Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepenggal Catatan Tak Tuntas Situs Gunung Padang

21 Februari 2019   11:24 Diperbarui: 21 Februari 2019   11:32 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah memutar dua kali dan bertanya kepada 3 orang tukang parkir, barulah kami bertemu dengan tempat yang sangat melegenda, yang lucunya justru awalnya mengenal ini, dari seorang berkebangsaan Jerman, yang sempat datang kesini.

Ya, situs gunung Padang merupakan situs prasejarah peninggalan megalitikum di Jawa Barat, tepatnya di desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka Kabupaten Cianjur.

Beruntung saya di temani dengan pemandu yang memang sudah lama tinggal disitu, sayangnya saya lupa namanya, walaupun sudah berkenalan dan ngobrol sana-sini,

Dari beliaulah saya tahu, situs gunung padang justru orang luar yang meneliti pertama, waktu itu sekitar tahun 1979, karena mulai ramai di bicarakan lagi oleh ahli ahli sejarah luar negri pada tahun 1914. Pernah terjadi keributan dulu disini katanya karena perebutan kekuasaan siapa yang akan mengelola tempat ini, dan hal ini sempat di tengahi langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata yang memandu saya saat itu.

Yang sangat membuat heboh situs ini pada tahun 2011, karena menurut penelitian situs gunung Padang lebih tua umurnya dari Piramida Giza di Mesir dan kebudayaan Machu Picchu di Peru.

dok pribadi
dok pribadi
Dia juga mengatakan di Daerah Bogor ada, situs yang serupa dengan ini, dia menyebutnya Situs Gunung Padangnya Bogor.

Banyak penjelasan yang disampaikan, Cuma sayang alat perekam yang biasa saya gunakan setiap kali mengunjungi tempat-tempat bersejarah tertinggal di mobil.

Penelitian pernah di lakukan oleh ahli sejarah Indonesia, dengan meneliti sampai kedalaman 25 M, konon katanya masih bisa sampai kekedalaman lagi seharusnya, namun karena ketiadaan biaya, sehingga penelitian dihentikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun