Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Titik 0 KM Anyer

21 Februari 2019   07:10 Diperbarui: 21 Februari 2019   07:16 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan senyum tawa, mengupload video, foto selfie, di keindahan 0 KM Anyer, seraya menikmati terbenamnya matahari, aku malah berfikir lain, berapa banyak korban dari bangsaku yang meninggal akibat kerja paksa untuk membangun jalan  dari Anyer sampai panarukan 1.000 KM, seperti yang di ceritakan guru-guru sejarah baik di Sekolah Dasar, sampai perguruan tinggi.

Selama kepemimpinannya Deandles Gubernur Jendral Belanda di Batavia saat itu melakukan berbagai pembangunan, awalnya dari Batavia sampai Anyer pada tahun 1808. Dan yang spectakuler dilanjutkannya pembangunan dari Anyer sampai Panarukan pada tahun 1809 hingga 1810.

Untuk mengenang pembangunan jalan tersebut Pemerintah, membuat suatu tanda, di percaya awal 0 KM Anyer tepatnya di Mercusuar Cikoneng, mercusuar ini sempat hancur pada tahun 1883 akibat letusan Gunung Krakatau.

Selanjutnya Pemerintah membangun ulang tugu 0 KM tersebut, seperti yang saya nikmati sekarang.

Pada saat lebaran Jalan yang di bangun ini penuh dengan orang-orang yang mudik, yang tidak melalui jalan TOL, apakah pernah terbayang di hati para ribuan pemudik ini, jalan yang mereka lalui ini, berapa ratus ribu orang yang meninggal, yang di paksa untuk bekerja.

Jumlah yang pasti berapa tidak ada yang tahu, karena memang saat itu, tidak diketahui juga angka pasti berapa orang yang membangun jalan tersebut, yang jelas saat ada yang meninggal pun mereka tidak dikubur secara layak, menurut data yang di keluarkan pemerintah Inggris (angka ini pun mereka katakan tidak pasti) sekitar 12.000 orang.

dok pribadi
dok pribadi
Rute jalan yang dibangun dimulai  Anyer melalui Pandeglang, dari serang ke Tangerang, Jakarta, Bogor, puncak, cianjur, Bandung, Sumedang, Cirebon terus menuju panarukan, ini yang mereka sebut jalan poros utama, tentunya ada juga jalan cabang-cabangnya, dalam sejarah jalan cabang ini tidak terungkap jelas.

Banyaknya jatuh korban saat pembuatan jalan ini karena serangan penyakit malaria padaat ini, ini yang menyebabkan pembuatan jalan ini pernah terhenti sejenak.

Tidak terbayang bagai mana saudaraku yang dulu bekerja paksa, untuk membelah gunung dengan alat yang sederhana, kampak, cangkul, tidak seperti perlengkapan sekarang.

dok pribadi
dok pribadi
Hanya doa yang dapat kami kirimkan kepada saudara-saudara kami yang telah jadi korban pembuatan jalan ini, yang tidak di kubur secara manusiawi, bahkan sanak keluarga tidak mengetahui dimana makamnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun