Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyikapi Perbedaan Tipe dengan Pasangan

12 Februari 2019   06:40 Diperbarui: 12 Februari 2019   07:31 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah lama mengetahui psikologi, tetapi tahunya hanya saat melakukan tes psikologi untuk melamar pekerjaan dan saat mengikuti tes penjenjangan, beberapa kali memang mengikuti kegiatan ini, umumnya hanya mengetahui soal pribadi ambivert,ekstrovert dan introvert. Ketiga teori kepribadian ini yang selama ini populer termasuk pada diri saya.

Pengembangan- pengembangan ilmu psikologi sangat luas dan bermacam-macam menurut ahlinya, kali ini saya tidak membicarakan panjang lebar mengenai ini, tetapi kali ini saya ingin berbagi, mengenai saya dan pasangan (istri) saya.

Sudah dua puluh lima tahun lebih kami berumah tangga, namun baru kali ini, kami ingin saling mengenali diri, melalui psikologi.

Ada empat tipe manusia menurut teori ini, yaitu Sanguinis, Koleris, Melankolis dan Phlegmatis. Selama ini saya melakukan ini sendiri, beberapa kali selalu koleris yang lebih dominan, sedangkan yang mendekati atau yang tertinggi kedua adalah Phlegmatis namun plegmatis ini jaraknya lebih dari lima, namun hari ini saya melakukan lagi bersama istri, saya tetap hasilnya Koleris dan Phlegmatis yang kedua namun jaraknya hanya empat artinya di bawah lima, mungkin karena faktor usia phlegmatis mulai meningkat.

Sedangkan pasangan saya Melankolis dan angkanya sangat dominan, antara koleris dan melankolis sangat jauh berbeda, betapa menderitanya pasangan saya (istri) selama ini, mari kita liat kekuatan koleris (positif), suka memimpin, berkemauan kuat dan tegas, tahu apa yang harus dilakukan, berorientasi tujuan, mengorganisir dengan baik, dapat mendelegasikan tugas dengan baik dan unggul dalam keadaan darurat.

Sedangkan kekuatan koleris (negatif), membuat orang lain merasa tidak nyaman, terlihat sok berkuasa / mengatur, kurang peka, penyendiri/kurang teman/tidak terlalu perlu teman, merasa paling benar, sulit untuk bisa santai dan merasa tidak aman kalau tidak pegang kendali.

Sementara pasangan saya (istri) Melankolis, kekuatan melankolis (positif), Tenang,pemikir (analis), serba terencana,teratur dan rapi, tekun, serius,pengamat yang baik, memiliki tujuan jangka panjang, tidak suka pembicaraan yang bertele-tele, menyukai daftar,diagram, grafik dan bagan, teliti (serba rinci), perfeksionis, ekonomis, serta perhatian dan peka terhadap kebutuhan orang lain.

Sedangkan kekuatan melankolis (negatif), pesimistis, kurang mampu bekerja dalam situasi yang tidak teratur, mudah merasa tertekan, terkadang menunda melakukan sesuatu hanya karena ingin sempurna sebelum memulai, kurang mampu mengespresikan pikiran dan perasaanya dan suka menarik diri.

Melihat ini, saya merasa sangat berdosa selama ini, sangat tertekan tentunya, dengan kepribadian saya seperti ini, masih ada kesempatan dan sisa umur untuk saya memperbaiki diri dan mencoba kearah atau memahami melankolis, ini tentang saya dan pasangan saya.

Bagai mana anda mengenal diri anda dan pasangan anda ??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun