Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tips Mengawali Usaha Buat Pensiunan

6 Februari 2019   21:06 Diperbarui: 6 Februari 2019   21:15 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang kita lakukan, seandainya besok kita pensiun, atau pertanyaannya dirubah, apa yang sudah anda miliki sekarang jika anda pensiun besok ?

Banyak sekali pengertian orang -- orang tentang Pensiun, diantaranya ada yang mengatakan, berhenti dari pekerjaan, bahkan ada yang ekstrim mengatakan pensiunan tidak ada penghasilan, atau ada lagi yang bilang pensiun identik dengan "masa tua." Yang lebih parah lagi ada yang bilang pensiun sebagai laskar tak berguna.

Para pensiunan atau yang akan memasuki masa pensiun, harus merubah paradigma itu, pensiunan merupakan anugrah, karena  tidak lagi di buru  harus berangkat pagi-pagi, apalagi kalau di kota besar, matahari belum terbit sudah berangkat, tidak lagi ribet dengan kemacetan dan takut datang terlambat, dan banyak lagi yang lainnya.

Beberapa tips bagi pensiunan yang akan memulai usaha :

Awali rencana bisnis anda dengan mimpi besar

Mengapa saya katakan harus memiliki mimpi besar, karena kalau mimpi kita untuk mengawali rencana kecil, apabila ada rintangan yang lebih besar sedikit kita akan kalah, kita akan terlibas, tapi kalau mimpi kita besar, rintangan pasti ada di bawah kita dengan kata lain rintangan akan dapat kita lalui.

Jangan awali bisnis dengan meminjam dari Bank

Saya mengatakan hal ini, karena saya menganggap kita tidak memiliki modal yang besar, hanya sedikit dari pesangon dan simpanan yang ada, tetapi kita juga tidak memungkiri, kita perlu dana untuk memulai usaha ini, dari mana kita mendapatkan pinjaman ini, pinjamlah dengan IMF ( Isri /Ibu, Mertua, Freind /Kawan/Saudara), diskusikan dengan IMF dengan rencana bisnis yang akan anda mulai, karena kalau gagal masih dapat di musyawarahkan untuk pengembaliannya, tetapi kalau anda meminjam dari Bank, maka perlu jaminan dan kalau gagal, apa yang kita jaminkan akan habis.

Gunakan "The Power Of Kepepet"

Gunakan kekuatan apa yang kita miliki, kalau misalkan usaha awal kita gagal, lakukan evaluasi, terus lakukan evaluasi dan perbaikan, mungkin untuk satu kali kita gagal, misal setelah kita evaluasi, kegagalan kita karena lokasi kurang strategis, apa yang kita usahakan kurang diminati masyarakat sekitar, kurang mengikuti mode / kekininan, dan lain-lain.

Gunakan jurus APH

Apa itu jurus APH.? APH adalah jurus  Action, Pikir dan Hitung, jangan kita balik-balik, terlalu banyak pikir, terlalu banyak hitungan tetapi tidak ada action. Jangan takut kerjakan dulu, setelah jalan baru kita pikirkan dan kita hitung. Kita harus "berani mencoba" dan mulailah dengan seadanya dulu, dengan kemampuan dan potensi yang anda miliki, dengan sarana yang anda miliki, dan yang terpinting lagi pakai prinsip 3M (Mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang).

Amati Tiru dan Modifikasi (ATM)

Yang dimaksud dari ATM disini adalah, kita mengamati para pengusaha-pengusaha yang sukses, jangan mengamati pengusaha yang sudah besar, tapi yang sedang sedang saja dulu atau yang sesuai dengan usaha yang kita pilih yang skala dan usahanya sama dengan kita akan geluti, mengamati disini tentunya bukan sekedar melihat saja, tetapi kita mempelajari seluk beluk usahanya, menganalisa dan kita harus berani menyimpulkannya.

Tentunya akan lebih baik kalau usaha yang akan kita pilih sesuai dengan usaha yang kita sukai, karena peluang keberhasilannya akan lebih tinggi.

Selanjutnya kita tiru, meniru disini bukan menjiplak habis, ada etika yuridis juga yang harus kita perhatikan, seperti merk dan logo, kita tiru yang beda-beda tipis lah.

Pengamatan dan meniru tentulah tidak cukup, harus ada kelanjutannya yaitu modifikasi, yang harus kita modifikasi misalnya karakter, gaya, sumber daya keadaan dan lain-lain.

Bahkan kalau kita mengamati, meniru dan hasil modifikasi yang kita buat, tidak menutup kemungkinan kita justru lebih bagus dari yang kita tiru, karena pada tahap inilah kreativitas dan kejelian dari kita  untuk mengadakan perubahan dan penyesuaian dari usaha kita untuk menambah daya tarik dan efektifitas.

Untuk perijinan dan  persyaratan lain-lain belakangan  saja dipikirkan, setelajh semua usaha jalan, dan kita liat prospek bagus, baru memulai semua perizinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun