Mohon tunggu...
Misbachul Chairil Anwar
Misbachul Chairil Anwar Mohon Tunggu... -

Manusia yang sesungguhnya adalah yang mau belajar

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Rembulan Malam

8 Desember 2011   12:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:40 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

seperti biasa sore ini adzan maghrib menggema di kampung yang aku tinggali agak ketinggalan dengan masjid masjid yang ada di sekitarnya. sesaat selesai adzan aku bergegas pergi ke masjid melewati bebrapa rumah dan lapangan untuk sampai di masjid. tanpa sadar melihat bulan yang cukup bulat bersinar begitu terang, subhanallah begitu indah. melihat bulan adalah fenomena yang selalu hadir dan hilang seiring dengan berjalannya waktu dan perputaran bulan mengelilingi bumi. namun sesaat dalam hati terbesit sebuah panorama yang sangat luar biasa, sehingga nyaris diperjalanan ke masjid menyaksikan bulan. "kok bisa bersinar begitu indah ya?" sebuah pertanyaan yang muncul dalam benakku. padahal bulan tidak bisa mengasilkan cahaya, hanya memantulkan. terbuat dari apa bahan bulan itu? Ya, pertanyaan yang sangat sederhana yang bila ditelusuri akan di dapatkan jawaban yang sangat luar biasa. sekilas apa yang kami suguhkan begitu sederhana, sebuah fenomena alam yang sering terjadi namun di situlah terdapat sebuah kekuasaan Allah yang maha segala-galanya. segala sesuatu memang sudah dihitung dengan teliti oleh sang maha pencipta, tak ada yang terlewat sedikitpun. namun manusia dengan segala kemampuan dan pengetahuannya bukan semakin mendekatkan diri kepada sang pencipta malah sebaliknya. manusia merasa apa yang dia lihat, apa yang dirasakan dan apa yang ditemukan adalah hasil karya manusia menunjukkan kekuatan manusia sehingga lupa siapa sebenarnya yang menciptakan dia sendiri. begitu dahsyat ilmu tentang antariksa, bulan, bumi dan matahari yang telah dikuasai manusia tidak menjadikan sebagian manusia ingat akan kebesaranNya, namun sebaliknya. kadang ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia semakin tinggi semakin menjadikan congkak, sombong dan takabbur sehingga lupa akan tuhan yang menciptakan kehebatan itu. itu semua terjadi karena kelebihan yang diberikan tuhan kepadanya melebihi yang lain sehingga memandang dialah yang hebat, yang paham dan merasa orang lain kecil dan sederhana. berpikir sederhana tentang ciptaan tuhan kadang menjadikan manusia mengaguminya, dengan kagum manusia merasa takjub akan hebatnya ciptaan tuhan, secara sederhana pula bila ciptaan tuhan saja hebat apalagi yang menciptakan. malam purnama atau malam yang disinari bulan pada jaman dahulu sebelum ilmu pengetahuan berkembang, belum ada listrik, tv dll serasa sangat terasa indah. disitulah manusia merasa butuh hadirnya bulan, merasa berterima kasih kepada tuhan, bersyukur. namun semakin berkembangnya ilmu pengetahuan rasa butuh, rasa bersyukur kadang hilang dalam akal, hati dan pikiran manusia. yang dipelajari hanyalah makhluk tuhan yang begitu luar biasa, namun melupakan siapa yang menciptakan semua itu. berfikir sederhana kdang lebih baik daripada berpikir rumit dan profesional, lebih naif lagi orang bodoh kadang bisa lebih bersyukur dan berdzikir kepada penciptanya daripada orang yang pinter. wallahu a'lam

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun