Mohon tunggu...
Misbachul Chairil Anwar
Misbachul Chairil Anwar Mohon Tunggu... -

Manusia yang sesungguhnya adalah yang mau belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jokowi Tidak Layak menjadi Gubernur DKI

13 Desember 2011   01:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:25 2298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Solo Tak Rela Jokowi Jadi Gubernur DKI

Aksi menurunkan pemimpin di negara ini adalah hal yang biasa, walaupun tak pernah ada respon dari pemimpin yang di hujat, dicaci dalam demonstrasi. namun ada aksi yang cukup luar biasa di negeri ini, ya di kota Solo yang dipimpin oleh walikota Jokowi . Wargamengadakan aksi pada Jokowi untuk tetap ngopeni dan menyelesaikan program-program inofatif di kota Spirit of Java. Jokowi adalah salah satu publik figur yang begitu sederhana baik dalam berpakaian, kehidupan dan gaya bicaranya. namun dibalik semua apa yang beliau ucapkan betul-betul mencerminkan seorang sikap pemimpin. kebiakan-kebijakan yang dia lakukan benar-benar mencerminkan dukungan dan keberpihakan pada wong cilik dan semua pihak. jadi wajar saja bila kota Solo akan merasa kehilangan bila Jokowi benar-benar akan mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI. Bangsa ini begitu mengharapkan sosok pemimpin seperti Jokowi, namun bila Jokowi hanya menjadi gubernur DKI rasanya tidak akan bisa membawa banyak perbahan untuk Kota metropolitan apalagi negara Indonesia. asumsi ini berdasar pada banyaknya orang-orang yang memiliki kepentingan yang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat. katakan saja negara ini banyak pemimpin-pemimpin jahat yang akan menggagalkan program-program yang telah berhasil dilaksanakan di kota Solo. Sosok Jokowi tidak layak menjadi Gubernur DKI, namun Jokowi seharusnya diharapkan bisa memimpin bangsa ini menuju istana menjaga dan nguri-uri budaya indonesia yang dibiarkan dijajah bangsa lain. menjadi contoh sikap sederhana, tidak serkah terhadap uang negara dan tentunya mengatur dan menyelesaikan permasalah PKL dan wong cilik yang selalu ditindas oleh wakil dan pemimpinnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun