Mohon tunggu...
Misamlaul Fadilaa
Misamlaul Fadilaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengaruh dan Manfaat Mengunyah Permen Karet Terhadap Kecemasan Mahasiswa

21 Juli 2024   12:08 Diperbarui: 21 Juli 2024   12:27 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pengaruh dan Manfaat Mengunyah Permen Karet Terhadap Kecemasan Mahasiswa

Apa Itu Kecemasan???

Kecemasan adalah kondisi emosional yang ditandai dengan perasaan gelisah, khawatir, dan ketidaknyamanan yang sering kali disertai dengan gejala fisik dan psikologis. Kecemasan sering kali muncul sebagai respons terhadap situasi yang menekan, seperti ujian atau tugas akademik, dan dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang. Kecemasan dipengaruhi oleh faktor genetik, perkembangan, psikologi, perilaku, biokimia, serta lingkungan.

Gangguan kecemasan memiliki dampak pada kualitas hidup, kesehatan, hubungan personal dan orangtua, akademik, serta produktivitas pekerjaan. Di Indonesia angka kecemasan mencapai 6,7%. Menurut National Comorbidity Survey prevalensi kecemasan pada laki-laki 2% dan perempuan 4,3%.3,6 Wanita lebih banyak mengalami gangguan cemas pada rentang usia 16-40 tahun.  


Mahasiswa merupakan salah satu yang sering mengalami kecemasan, termasuk mahasiswa kedokteran terutama mahasiswa yang berada pada tingkat awal. Kecemasan pada mahasiswa terutama disebabkan karena 3 masalah utama yang berkaitan dengan masalah akademik, yaitu banyaknya materi yang harus dipelajari, kurangnya waktu untuk mengulang pelajaran, dan ujian. 

Saat ujian mahasiswa cenderung merasa waktu yang dimiliki kurang untuk mencapai target mereka saat ujian sehingga hal ini sering kali menimbulkan kecemasan. Mahasiswa tingkat awal cenderung memiliki tingkat cemas yang lebih tinggi diasumsikan karena masih beradaptasi dengan lingkungan dan kurikulum perkuliahan yang baru.


Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi kecemasan yaitu dengan cara, latihan relaksasi, olahraga teratur, mengefisiensikan waktu, menghindari konsumsi alkhol, dan yang terkhir adalah dengan cara mengunyah permen karet. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas cara mengurangi kecemasan dengan mengunyah permen karet.


Yuk Simak!

Mengunyah permen karet adalah kebiasaan yang sering kali dilakukan oleh banyak orang, baik untuk mengurangi stres maupun untuk menghilangkan rasa tidak nyaman di mulut. Namun, apakah mengunyah permen karet sebenarnya dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan? Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengunyah permen karet dapat mengurangi kecemasan melalui proses pencernaan dan peningkatan aliran saliva, yang pada gilirannya dapat menurunkan kadar kortisol, hormon stres. 

Cemas dapat dikurangi dengan pengurangan ketegangan otot dan energi yang dihasilkan melalui gerakan mengunyah. Mengunyah permen karet juga dapat membantu mengurangi kecemasan yang dialami mahasiswa saat menghadapi ujian dapat menurunkan tingkat kecemasan melalui proses ini  adalah  langkah  pertama  dari  pencernaan dan meningkatkan  aliran  saliva  dan menyebabkan  kadar kortisol menurun.

Adapun manfaat lain mengunyah permen karet selain bisa mengurangi rasa cemas yaitu sebagai berikut :

1.  Meningkatkan Produksi Saliva :

Mengunyah permen karet dapat meningkatkan produksi saliva. Tindakan mengunyah dapat memicu refleks salivasi, yang dapat membantu mengurangi kekeringan mulut dan menghilangkan rasa tidak nyaman di mulut. Produksi saliva yang lebih banyak dapat membantu menenangkan individu dan mengurangi kecemasan

2. Menurunkan Kadar Kortisol :

Mengunyah permen karet dapat menurunkan kadar hormon stres kortisol. Tindakan mengunyah dapat menenangkan individu dan mengurangi stres, yang pada gilirannya dapat menurunkan kadar kortisol. Penelitian menunjukkan bahwa mengunyah permen karet dapat menurunkan tingkat kecemasan melalui penurunan kadar kortisol.

3. Stimulasi Aktivitas Fisik :

Mengunyah permen karet adalah bentuk aktivitas fisik ringan yang dapat merangsang sirkulasi darah dan meningkatkan aliran oksigen ke otak. Aktivitas fisik, meskipun ringan, dapat meningkatkan produksi endorfin, yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan" Endorfin berfungsi untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan perasaan bahagia.

4. Fokus dan Konsentrasi :

Mengunyah permen karet dapat membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi, yang juga berkontribusi pada perasaan positif. Ketika seseorang merasa lebih fokus dan produktif, mereka cenderung mengalami peningkatan dalam suasana hati dan kesejahteraan mental, yang dapat terkait dengan peningkatan endorfin dalam tubuh.

5. Pengalihan Perhatian :

Mengunyah permen karet dapat berfungsi sebagai pengalihan perhatian dari situasi yang menegangkan atau cemas. Dengan mengalihkan fokus, individu dapat mengurangi perasaan cemas dan stres, yang pada gilirannya dapat memicu pelepasan endorfin sebagai respons terhadap perasaan positif yang baru ditemukan.


Itu dia penjelasan singkat mengenai apa pengaruh dan manfaat mengunyah permen karet terhadap Tingkat kecemasan mahasiswa. Perlu diingat bahwa kebiasaan mengunyah permen karet ini harus selalu diimbangi dengan komitmen untuk menjaga kebersihan gigi. Supaya kesehatannya akan tetap terjaga dan terhindar dari berbagai penyakit gigi.


Sekian, Terimakasih...

Sumber Referensi :

Rachmaputri, J., & Kusumawati, N. R. (2019). Jurnal Media Medika Muda. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 4(4), 112254.

Subagio, V., Wardani, N. D., & Jusup, I. (2015). Pengaruh Mengunyah Permen Karet Terhadap Tingkat Kecemasan Menghadapi Ujian (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine).

Pratama, G. P. (2022). Mengunyah Permen Karet Rasa Mint Karet Dapat Mengurangi Kecemasan Dalam Penyusunan Skripsi Mahasiswa Prodi Keperawatan Tingkat Akhir Program Ekstensi STIKIM 2021: Chewing Mint Can Reduce Anxiety in Writing Thesis of Nursing Study Program Students at the Final Level of the 2021 STIKIM Extension Program. Indonesian Scholar Journal of Nursing and Midwifery Science (ISJNMS), 1(07), 240-248.

Torney, L., Johnson, A.J., & Miles, C. (2009). Chewing gum and impasse-induced self-reported stress. Appetite, 53, 414-417.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun