Mohon tunggu...
Mirza Fanzikri
Mirza Fanzikri Mohon Tunggu... -

I am a master student, activist HMI, writer, and trainer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merintis Insan Pengabdi Sejati (Dies Natalis LKMI-HMI ke 49 tahun)

6 September 2013   17:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:16 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh : Mirza Fanzikri

Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) merupakan lembaga otonom Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Lembaga ini secara nasional telah sudah berusia 49 tahun, itu terhitung sejak didirikan pada Kongres VII HMI, 14 September 1963 di Jakarta. Di usia yang sudah sangat matang ini mari kita coba renungkan apa yang telah diberikan oleh LKMI ini untuk bangsanya. Sejauh mana pengabdian untuk ummat selama 49 tahun berdiri.

Sebagai sebuah cabang HMI di kabupaten kota, di samping LKMI, HMI Cabang Banda Aceh juga mempunyai beberapa Lembaga Pengembangan Profesi (LPP) lainnya yang aktif, seperti Lembaga Pres Mahasiswa Islam (LAPMI), Lembaga Seni dan Budaya Mahasiswa Islam (LSMI), dan Lembaga Teknologi Mahasiswa Islam  yang bersifat semi otonom. Kesemua lembaga tersebut dibentuk sesuai dengan kebutuhan lembaga. LKMI sebagai badan khusus yang dibentuk untuk menyalurkan minat, bakat dan kemampuan profesi anggota HMI di bidang kesehatan, maka aktivitas lembaga ini diarahkan kepada pengembangan profesi kesehatan. Pengabdian semacam inilah yang telah diwariskan oleh regerasi hingga sekarang ini.

HMI yang merupakan organisasi mahasiswa terbesar dan tertua di Indonesia, dan didalamnya terdapat salah satu lembaga otonom, LKMI. oleh karena itu sudah selayaknyalah jika LKMI ini menjadi harapan masyarakat untuk memajukan bangsa. Bukan hanya dalam konteks ke-Acehan dan ke-Indonesiaan saja, sumbangsih HMI tersebut juga diharapkan bagi kemajuan bangsa-bangsa lain dalam rangka mewujudkan masyarakat yang tamaddun, sebagaimana yang diidealkan oleh HMI secara umum.

Jika kita teliti, bangsa-bangsa berbagai belahan dunia ini, dikenal oleh peradaban dunia karena kontribusinya yang nyata pada peradaban. Sebagai contoh, Bangsa Yunani terkenal dengan tokoh-tokoh filosofnya seperti Plato, Aristoteles, Socrates dan sebagainya. Bangsa-bangsa rumpun bahasa Ibrani terkenal karena kontribusinya dalam melahirkan tiga agama besar dunia,  yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Kemudian bangsa Babilon terkenal dengan peradaban istana gantungnya yang masih dikenang sampai sekarang. Sementara bangsa Arya yang terkenal superior itu, dikenal dunia dengan peradaban India beserta agama-agama turunannya. Bangsa China terkenal dengan penemuan kertas dan bubuk mesiunya. Serta bangsa Arab, terkenal karena menjadi tempat bersemainya salah satu agama terbesar dunia, yaitu Islam. Tentu lahir sebuah pertanyaan besar, apakah yang sudah disumbangkan oleh bangsa-bangsa rumpun Melayu terhadap peradaban dunia?

Menjawab pertanyaan tersebut tentu tidak mudah. Kita akan kesulitan menginventarisir apa-apa saja kontribusi besar peradaban Melayu terhadap peradaban dunia, karena kita tidak punya tradisi pencatatan sejarah yang kuat. Namun jika pertanyaannya dialihkan kepada apa yang bisa diharapkan dari bangsa melayu untuk peradaban ke depan? Maka jawabannya akan banyak. Artinya, banyak sekali kontribusi yang bisa dierikan oleh bangsa Melayu terhadap peradaban dunia di masa kini dan masa depan. Namun pada kesempatan ini, mari kita renungkan saja pada lingkup bangsa yang lebih kecil, di depan mata kita, sebuah organisasi mahasiswa yang berhimpun dalam ideologi keislaman dan keindonesiaan. Kepada yang lebih kecil lagi, sebuah lembaga di HMI yang mengabdi pada kesehatan ummat, yaitu LKMI. Selama 49 tahun apa yang telah diberikan LKMI kepada dunia? Dan apa yang akan diberikan LKMI kepada dunia untuk ke depan?

Di era globalisasi seperti sekarang ini, semestinya LKMI menjadi kontributor utama peradaban dunia, khususnya dalam bidang kesehatan. Bukan hanya menjadi penonton dalam berbagai kontes. LKMI harus punya sumbangsih yang jelas, tentunya sesuai dengan visi misi lembaga dan himpunan, yaitu mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT.

Mengemban misi yang telah dirumuskan oleh HMI bukan perkara mudah, bukan pula hal yang mustahil. Kita sebagai misionaris HMI dengan berbagai berprofesi dan bekerja di berbagai elemen tentu akan terus membawa misi tersebut semenjak menjadi kader hingga menjadi alumni sampai terwujudnya tujuan organisasi.

Jika kita merenung akan bentuk pengabdian LKMI selama 49 tahun ini, sebenarnya sangat banyak sekali kontribusi yang telah diberikan. Namun ada yang sadar, ada yang tidak sadar. Ini menjadi persoalan ketika masih menjadi kader merasa mengemban misi HMI, maka ketika selesai kader pun, saat menjadi alumni, kita juga harus merasa mengemban misi HMI. Inilah bentuk pengabdian yang sebenarnya. Ketika masih berstatus sebagai kader HMI, barangkali jenjang pengabdiannya sangat terbatas. Namun, ketika menjadi alumni, telah berhadapan dengan ladang pengabdian yang lebih luas dan menantang, maka pengabdian itu akan lebih kongkret di bidang dan keahlian masing-masing.

Nilai pengabdian itu sangat tergantung pada diri sendiri. Ketika kita berkerja dan berbuat sesuatu tentu punya niat dalam hati masing-masing, bekerja untuk uang atau bekerja sebagai bentuk pengabdian dan uang merupakan rejeki dari hasil pengabdian. Kedua hal ini berbeda ketika nilai keikhlasan kita diuji oleh Allah melalui masyarakat dan bangsa sebagai lahan pengabdian kita. Oleh sebab itu, kader HMI wajib memiliki nilai-nilai religious. Karena kita dilahirkan untuk menjadi khalifah dan sebagai pemimpin di dunia ini. Sosok pemimpin sejati tentunya punya karakter yang ikhlas dan bersahaja layaknya idola kita, Nabi Muhammad SAW. Sang penolong yang tak pernah mengharap balasan dari ummatnya.

Di sinilah letak tanggung jawab LKMI dan HMI secara umum terhadap peradaban. Sebagai organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan tertua dan terbesar di Indonesia, LKMI punya tanggung jawab dalam mengawal kemajuan di bidang kesehatan dan semangat kemajuan kaum muda. Ke depan, LKMI harus mampu menciptakan kader-kader yang unggul dan tangguh menghadapi tantangan zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun