entah kenapa susah sekali menyebutkan nama ormas yang tawuran dengan warga Kampung Sewu dan Gandekan di Solo. dari pertama kali saya lihat di TV semalam hingga membaca di berita online, tidak ada satupun yang menyebutkan nama ormas yang di maksud. Dari artike lain baru saya tau nama ormas yang di maksud, ternyata FPI lagi..lagi...dan lagi.... dari artikel ini kasus tawuran di solo ini bermotiv perseteruan dendam pribadi yang dibakar isu SARA. monggo di baca artikelnya:
"Ada pesan berantai yang disampaikan ke dua belah pihak yang bertikai agar konflik makin membesar.Bentrokan antara ormas keagamaan yang dimotori Laskar Islam/Front Pembela Islam (FPI) Solo dan warga Jebres Solo selama dua hari ini diduga kuat berlatar belakang sentimen keagamaan dan premanisme.
Dari informasi warga Gandekan yang dikirimkan kepada Beritasatu.com, Jumat (4/5) memaparkan ada nuansa provokasi kepada anggota ormas maupun warga Kampung Sewu dan Gandekan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Berikut isi pesannya yang disampaikan melalui BlackBerry Messenger:
Ini fakta teknik provokasi yang ternyata diarahkan ke dua belah pihak yg bertikai. Ini provokasi broadcast melalui BBM dan SMS ke pihak 'kiri' --»
Saya adalah seorang warga Gandekan (Solo) akan menyampaikan kronologi sebenarnya tentang konflik antar FPI vs Warga Sipil Gandekan & Solo:
1. Masalah ini dimulai dari kurang lebih 2 tahun lalu, yaitu terjadi konflik antardua orang pimpinan kelompok preman--> yang kemudian berakhir dengan kematian salah satu preman, sedangkan preman yang satunya masuk ke penjara.
2. Setelah selesai masa tahanan, ternyata preman yang dipenjara tersebut masuk ke dalam organisasi FPI dan masih menyimpan dendam dan rasa tidak terima dengan nasibnya dibui.
3. Kemudian setelah bebas dan bergabung dengan FPI, preman tersebut tetap men'teror kelompok preman yang dulu pernah jadi lawannya itu dan mengajak 'Duel Maut 'kembali dengan pimpinan kelompok preman yang baru, bernama Walet.
4. Tetapi nasib apes menimpa preman FPI tersebut dengan mati mengenaskan di tangan Preman Walet.
5. Tanggal 3 Mei 2012 setelah dikuburkan, para Fun Boys FPI merasa sok solidaritas mencoba membalas dendam atas kematian temannya itu dan menuntut juga kematian Walet.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!