Oleh: Irsan ( Ican )
"Di Parigi Moutong, perjuangan belum usai, dan semangat untuk melangkah ke depan selalu melampaui setiap tarikan napas."
Ungkapan  ini menggambarkan bagaimana semangat Sumpah Pemuda yang penuh daya juang dan keberanian terus hidup di jiwa generasi muda. Saat ini, di tengah berbagai tantangan, semangat tersebut kembali beresonansi sebagai pengingat bahwa pemuda memiliki peran penting dalam membangun bangsa dan daerah. Dengan mengusung nilai-nilai persatuan dan kolaborasi lintas agama, program BERSINAR, yang diinisiasi oleh Calon Bupati M. Nizar Rahmatu, S.Sos., Aifo, dan wakilnya H. Ardi, S.Pd., MM., dalam pemilihan dengan nomor urut 3, tampaknya menawarkan kesempatan baru bagi pemuda Parigi Moutong untuk menghidupkan kembali idealisme, kolaborasi, dan kreativitas demi kemajuan bersama.
Program BERSINAR memiliki potensi sebagai fondasi kuat yang membuka jalan bagi pemuda untuk terlibat dalam pembangunan daerah dengan berbekal semangat kebangsaan yang dihidupkan dalam kolaborasi, kreativitas, dan keberagaman. Alih-alih melihat program ini sebagai sekadar janji, kita bisa merenungkan nilai dan peluang besar yang dapat tercipta jika pemuda menyambutnya dengan komitmen. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana program BERSINAR dapat dihidupkan, bagaimana ia merepresentasikan semangat Sumpah Pemuda, dan mengapa pemuda Parigi Moutong perlu menyambut potensi yang ada di dalamnya.
Â
BERSINAR: Membuka Ruang untuk Kolaborasi Lintas Agama dan Budaya
Di Parigi Moutong, keberagaman suku, budaya, dan agama adalah realitas yang memperkaya, tetapi juga membutuhkan upaya untuk dirajut dalam persatuan. Salah satu potensi besar dari program BERSINAR adalah gagasan untuk memupuk kolaborasi lintas agama dan budaya di kalangan pemuda. BERSINAR menghadirkan Rumah Kebangsaan, sebuah ruang bagi pemuda dari berbagai latar belakang untuk berkumpul, berbagi, dan belajar bersama. Ini adalah simbol persatuan yang mewujudkan semangat Sumpah Pemuda dalam bentuk nyata.
Kolaborasi lintas agama yang ditawarkan dalam program ini berpotensi menjadi sarana bagi pemuda untuk meruntuhkan batas-batas perbedaan dan mengembangkan rasa solidaritas. Di Rumah Kebangsaan, pemuda dari berbagai latar belakang dapat merancang proyek-proyek kreatif, terlibat dalam diskusi, dan mendirikan inisiatif sosial yang berdampak bagi masyarakat luas. Melalui keterlibatan aktif ini, mereka dapat belajar melihat keberagaman bukan sebagai pemisah, tetapi sebagai aset yang memperkaya pengalaman dan pandangan hidup mereka.
Pemuda Parigi Moutong diharapkan menyambut kolaborasi lintas agama ini dengan antusias, karena melalui kolaborasi inilah ikatan sosial yang lebih kuat dapat terbentuk. Dengan saling memahami, menghargai, dan bekerja sama, pemuda akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan bersama. Selain itu, ini juga akan memperkuat jaringan sosial mereka, memperkaya wawasan, dan menumbuhkan rasa kebersamaan yang kuat—semua nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda dan sejalan dengan jiwa kebangsaan yang ingin dibangun di Parigi Moutong.
Kreativitas sebagai Aset Daerah: Membangun Generasi Pemuda yang Inovatif
Selain kolaborasi lintas agama, program BERSINAR juga menawarkan peluang besar untuk pengembangan kreativitas pemuda. Dalam era yang serba cepat dan dinamis, kreativitas adalah kunci utama bagi pemuda untuk beradaptasi, berinovasi, dan menciptakan solusi atas berbagai permasalahan yang ada. Program ini memungkinkan pemuda Parigi Moutong untuk mengasah kreativitas mereka melalui berbagai kegiatan yang diselenggarakan di Rumah Kebangsaan.