Mohon tunggu...
Mirza Zuchri
Mirza Zuchri Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan Swasta

Saya mahasiswa dari Universitas Pamulang Prodi Ilkom S1. Saya bekerja di sebuah Mall tepatnya di Tangerang, Sebagai Tenancy. Hobi saya Futsal dan Skateboarding. Kegiatan saya kerja sambil kuliah. Saya suka Mendengarkan musik Rock/Metal. Sekian dan Terima Kasih.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyusuri Fenomena FOMO: Ketakutan Ketinggalan Menjadi Realitas Hidup

23 Juni 2024   00:46 Diperbarui: 23 Juni 2024   01:13 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mencari Solusi untuk Mengatasi FOMO.

1. Mengurangi Penggunaan Media Sosial: Membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial bisa membantu mengurangi rasa cemas akibat FOMO. Menentukan waktu tertentu dalam sehari untuk mengecek media sosial dan menghindari membuka aplikasi tersebut di luar waktu yang telah ditentukan bisa sangat membantu.

2. Fokus pada Kehidupan Nyata: Alihkan perhatian ke aktivitas yang meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan, seperti olahraga, membaca, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman secara langsung.

3. Praktikkan Mindfulness: Teknik mindfulness (salah satu praktik yang baik untuk menjaga kesehatan mental), seperti meditasi atau pernapasan dalam, bisa membantu seseorang menjadi lebih sadar akan momen saat ini dan mengurangi rasa cemas akan ketinggalan sesuatu.

4. Tetapkan Prioritas: Belajar untuk mengatakan "tidak" dan menentukan prioritas dapat membantu mengurangi tekanan untuk selalu mengikuti setiap tren atau acara.

Kesimpulan.

FOMO adalah fenomena yang semakin relevan di zaman digital ini. Meskipun bisa memberikan dorongan untuk lebih aktif dan terlibat, penting untuk memahami batasannya dan menjaga keseimbangan. Mengelola FOMO dengan efektif memungkinkan kita untuk tetap terhubung dengan dunia tanpa harus mengorbankan kesehatan mental dan kebahagiaan pribadi.

Melalui kesadaran dan langkah-langkah yang tepat, kita dapat menemukan cara untuk menikmati momen yang ada dan merasa puas dengan hidup kita sendiri, tanpa harus merasa tertinggal dari orang lain. FOMO bukanlah akhir dari segalanya, tetapi bisa menjadi titik awal untuk memahami diri sendiri dan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun