Gambaran Singkat Potensi Desa
Desa Ngenep adalah salah satu desa yang terdapat di Kabupaten Malang, letaknya di daerah perbatasan Kab. Malang dan Kota Batu. Desa ini berada dalam lingkup wilayah Kab. Malang paling Utara sendiri, dekat dengan beberapa pegunungan yang ada di wilayah utara Malang. Di lihat dari segi pembangunan yang terjadi di Desa Ngenep, dari tahun ke tahun mengalami benyak peningkatan baik dalam bidang ekonomi, social, maupun keadaan lingkungan yang ada di desa.
Dahulu, Desa Ngenep banyak didominasi oleh jalanan tanah yang selalu bermasalah saat musim hujan, Gedung-gedung dan rumah-rumah sederhana cenderung banyak kendala pada saat musim hujan tiba, salah satunya fasilitas public yang kurang memadai atau bisa dibilang terbatas. Dari segi ekonomi, Desa Ngenep terbilang pendapatannya bisa dikatakan masih rendah, beberapa faktornya ialah kualitas SDM yang ada di Desa Ngenep itu sendiri, mayoritas warga di Desa Ngenep adalah petani, buruh pabrik, dan pengusaha rumahan atau biasa disebut UMKM, yang mana menjadikan pengaruh besar terhadap kualias SDM yang ada di Desa Ngenep.
Semakin berkembangnya Desa Ngenep, saat ini Desa Ngenep termasuk desa yang sangat maju dibandingkan beberapa desa yang ada dalam kecamatan Karangploso. Melalui kerja keras dari seluruh pihak dan tekad masyarakat Desa Ngenep yang sangat ingin memperbaiki kualitas hidup, maka saat ini hasil pembangunan desa di berbagai bidang sudah dapat dirasakan dampak positifnya.
Desa Ngenep termasuk desa yang sangat luas, tersebar dari 9 dusun 18 RW dan 89 RT, nama dusunnya yaitu: Dusun Ngenep Krajan, Dusun Lowoksari, Dusun Kubung, Dusun Baba’an, Dusun Curah, Dusun Kembang, Dusun Genitri, Dusun Mojosari, Dusun Tumpangrejo, dan Dusun Tirtasani. Dalam data kependudukan yang ada dalam Desa Ngenep, Potensi tiap-tiap daerah tentunya berbeda-beda. Dalam aspek sumber daya alam misalnya, tiap daerah mempunyai suatu khas yang tidak dimiliki di daerah/dusun lain. Perbedaan pada aspek sumber daya alam ini dapat dijadikan suatu hal yang dapat memajukan tiap-tiap daerah/dusun yang ada di Desa Ngenep, contohnya dijadikan pariwisata yang dapat menunjang perekonomian di daerah tersebut. Dalam aspek budaya, desa ngenep memiliki berbagai upacara-upacara adat yang beragam, contohnya upacara bersih desa pada tiap dusun yang ada di desa ngenep, dan salah satu kesenian yang termasuk dalam upacara adat yaitu kesenian bantengan.
Dalam bidang perekonomian, tiap-tiap dusun yang ada di Desa Ngenep memiliki suatu usaha yang terbilang cukup maju, salah satunya usaha jajanan rumahan “Stick Bawang” dari salah satu usaha ini, para pelaku UMKM di Desa Ngenep akhirnya terpacu untuk mencoba peluang lain dibidang jajanan rumah, terbukti dalam jangka waktu yang cukup singkat, para pelaku UMKM di Desa Ngenep akhirnya dapat membuat Produk yang lebih bervariasi dan dapat bersaing di tingkat Pelaku UMKM jajanan rumahan lainnya, terdapat beberapa bidang usaha lain diantaranya adalah: (a) Usaha Keripik Tempe, (b) Usaha Permen dari olahan buah Pepaya, (c) Usaha Kacang Oven Rasa, (d) Usaha Carang Mas, dan masih banyak lagi. Dari beberapa usaha diatas, mayoritas adalah usaha rumahan yang sudah berkembang.
Desa Ngenep sendiri mempunyai Kelompok Wanita Tani tau biasa disebut KWT. Dalam anggota Kelompok Wanita Tani ini rata-rata adalah perempuan yang melaksanakan usaha sampingan dibidang pertanian. Terbentuknya Kelompok Wanita Tani ini sendiri didasari oleh Ibu-ibu yang ada di Desa Ngenep yang membutuhkan naungan atau kelompok untuk membantu berkembangnya beberapa usaha rumahan yang telah didirikan. Ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani ini sangat terbantu dengan adanya naungan atau kelompok yang telah didirikan, para pelaku UMKM khususnya jajanan rumahan yang ada di Desa Ngenep semakin berkembang karena adanya naungan atau kelompok ini, dengan cara belajar Bersama-sama maka tiap-tiap pelaku UMKM yang ada dapat memanfaatkan ilmu yang telah diajarkan kepada beberapa anggota, untuk diterapkan di beberapa usaha yang sedang didirikan.
Identifikasi Permasalahan
Pada pandemic Covid-19 ini, banyak dari para pelaku UMKM yang ada di Desa Ngenep terdampak akibat kurangnya pemasaran karena banyak berlaku Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Maka para pelaku UMKM sangat kesulitan untuk memasarkan produknya, dari banyaknya pelaku UMKM yang ada di Desa Ngenep mayoritas masih menggunakan system pemasaran offline atau konvensional. Maka dengan ini harus ada inovasi terkait system pemasaran yang sesuai dengan kondisi pandemic pada saat ini yaitu dengan menjualkan produk dengan system online, yang mana itu sangat memberatkan bagi para pelaku UMKM yang ada di Desa Ngenep. Rata-rata para pelaku UMKM ini kesusahan untuk memasarkan online produk yang telah diproduksi, jadi para pelaku UMKM yang ada di Desa Ngenep pasrah dan tidak mau ber-inovasi agar produknya terjual.
Dari beberapa wawancara yang telah dilakukan, sebenarnya selain masalah yang terjadi kurangnya inovasi untuk menjualkan produk ke Online Market terdapat masalah lain yang menjadikan tiap-tiap para pelaku UMKM kesusahan untuk menjualkan produknya yaitu penghitungan harga pokok penjualan atau yang biasa disebut HPP, yang mana itu adalah salah satu pondasi awal untuk menjualkan sebuah produk. Dari HPP ini jika dihitung dengan sesuai akan berdampak bagi para pelaku UMKM, yang mana jika sudah dihitung dengan sesuai para pelaku UMKM dapat me-range harga jual yang sesuai dan dapat melakukan identifikasi sesuai dengan kebutuhan yang dapat membantu untuk produksi produk yang dilakukan para pelaku UMKM di Desa Ngenep. Seringnya menjual produk dengan harga jual yang tidak sesuai berdampak pada cara dan perhitungan untuk produksi sebuah produk yang dampaknya juga dapat merusak harga pasaran yang sesuai.
Dari beberapa permasalahan ini, jika sudah dilakukan sesuai cara dan arahan yang benar maka akan sangat membantu para pelaku UMKM yang ada di Desa Ngenep. Pada program kerja yang akan dibawa akan membahas dan mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada untuk membantu para pelaku UMKM menjualkan produknya, dari segi bagaimana cara menjalakan system penjualan online dan membantu mencari hitungan harga pokok produksi yang benar.
Program Kerja KKN Back To Village III
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village yang dilaksanakan di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kab. Malang ini dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2021 sampai 11 September 2021. Metode pelaksanaan yang digunakan untuk tujuan yang diharapkan terlaksananya beberapa program kerja yang telah disesuaikan dengan kebutuhan para pelaku UMKM adalah dengan membantu melaksanakan penjualan produk dengan system berbasis online dengan memanfaatkan E-Commerce sebagai marketplace yang menyediakan perangkat berbasis online untuk penjualan produk dari tiap-tiap pelaku Bisnis/UMKM yang ada di Indonesia kepada para pelaku UMKM yang ada di Desa Ngenep.