Kalau kita membahas dan membicarakan dunia Pendidikan pasti tidak akan pernah ada habisnya, apalagi di negara ini. Sistem yang seringkali berubah sesuai dengan sang Menteri yang sedang menjabat yang terkadang membuat kita, para pendidik, harus selalu siap sedia menghadapinya. Tetapi lepas dari hal itu, tugas utama para pendidik, guru, bukan hanya sekedar menyampaikan ilmu untuk para siswa melainkan menanamkan benih-benih ilmu kehidupan yang bisa mereka bawa dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Islam, semuanya telah diatur dengan apik; adab dalam beribadah, berperilaku, berpakaian, bepergian dan masih banyak lainnya. Hal-hal tersebutlah yang pada dasarnya harus dipegang teguh pada setiap tenaga pendidik, walau yang namanya manusia ada masa pasang surut imannya.
Banyak sekali hal-hal yang ditemui saat menghadapi para siswa didalam kelas. Mulai dari tingkah laku sampai kata-kata yang melaju. Saking asiknya, mereka terkadang lupa kalua sedang berada dalam zona sekolah dimana semua yang mereka lakukan dan ucapkan menjadi perhatian bapak ibu guru. Terkadang beberapa siswa memanggil temannya dengan sebutan yang kurang enak didengar. Pernah juga ketika mereka berpapasan dengan bapak ibu guru namun mereka sama sekali tidak memperdulikan keberadaannya pada saat itu, padahal jaraknya lumayan berdekatan namun tidak ada senyuman dan tatapan yang diberikan melainkan raut wajah ketidakpedulian yang ditampakkan.
Mungkin ada beberapa guru yang menganggap hal-hal tersebut adalah sepele. Namun disitulah peran kita sebagai para pendidik wajib mengingatkan mereka. Mengingatkan penggunaan kata ‘permisi, maaf dan terima kasih’. Teguran pun seharusnya dilempar ke mereka agar mereka tahu bahwa orang-orang yang berada dalam lingkup Pendidikan itu seyogyanya juga harus berpendidikan. Tak perlu malu dan ragu untuk mengingatkan adab-adab tersebut pada para siswa. Itu merupakan suatu perhatian yang memang seharusnya diberikan dan ditanamkan pada para siswa agar mereka tetap berada dalam jalur yang benar. Karena dalam Islam itu semua sudah ada aturannya.
Terima kasih sudah membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H