Mohon tunggu...
MiRa Kusuma
MiRa Kusuma Mohon Tunggu... -

Hobby menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rawan Kecurangan Pemilihan Presiden 2014

12 Juli 2014   14:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:34 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai tgl 22 juli mendatang Indonesia sedang mengalami Rawan Kecurangan Pemilihan Presiden 2014. Ini karena PraHara nr. 1 masih saja belom mau merelakan atau menerima kenyataan hasil penghitungan suara sementara pilpres tgl. 7 juli lalu. Pihak kubu nr. 1 tetap melakukan aksi gerilya alias memiliki agenda tersembunyi untuk pemenangannya di pilpres 2014. Secara liciknya pihak kubu nr. 1 tetap berusaha mempengaruhi publik umum di Indonesia, dengan melalui mesin propaganda media pers, tv, selebaran gelap dll. Yang paling berbahaya pada momen hari H pilpres 2014, yang seketika kubu nr. 1 meluncurkan amunisi "quick count tandingan" sebagai senjata ampuhnya untuk mengalihkan perhatian rakyat yang sudah menyoblos JKWJK nr.2, untuk diarahkan ke keraguannya terhadap pihak yang akan berhak menang dalam pilpres 2014. Juga, sementara itu pihak kubu nr. 1 terus bereaksi offensif memanfaatkan momentum pencitraan quick count abal-abalnya melalui alat mesin propagandanya. Bersamaan waktunya mereka pun mengerahkan pasukannya secara diam-diam menggerakan usaha-usaha sabotase, memanipulasi penghitungan surat suara pemilih di tingkat TPS lokal, terutama di lokasi tempat-tempat kotak suara yang susah di jangkau oleh para relawan TIMSES JKWJK. Untuk itu saya setuju dengan seruan TIMSES JKWJK untuk tetap fokus dan berkosentrasi penuh dalam mengerahkan pengawalan maupun pengawasan proses penghitungan surat suara di KPU dari tingkat daerah sampai di pusat. Akan banyak macam yang beragam cara-cara licik dan jahat bisa dilakukan dari pihak kubu nr.1. Mereka bisa beli semuanya yang mereka inginkan untuk supaya bisa mencapai kemenangan pilpres 2014. Dan, mereka akan trus berusaha sampai titik darah penghabisan melakukan kecurangan di setiap TPS. Maka kasus "quick-count abal-abal" versi kubu nr. 1 selayaknya dibongkar kebohongannya sampai tuntas dan harus digugat sampai ke ranah hukum. Jangan ragu dan patah semangat, ingat KPK sudah meluncurkan WARNING untuk KPU-Bawaslu: "Jangan Main-main, KPK Tidak Tidur" Dengan pernyataan tersebut, berarti KPK sudah mengendus adanya kecurangan pilpres 2014. Tetap semangat Menuju Indonesia Hebat! Salam Revolusi Mental dari Amsterdam. MiRa - Amsterdam, 12 Juli 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun