Wiranto sebelumnya pernah berhasil menarik perhatian publik. Masih ingatkah anda dengan pernyataan Wiranto Juli 2013 lalu ? dirinya akan tetap nyapres sampai mati.
“Perjuangan itu mati, kalau dia sudah mati nanti. Jadi perjuangan itu enggak pernah tuntas, enggak pernah mati, sampai dia mati,” Wiranto
Impian Wiranto bakal jadi Presiden tampaknya hanya isapan jempol. Setelah tiga kali mencalonkan diri, Wiranto tetap dinyatakan gagal. Banyak masyarakat yang tidak tertarik dengan dirinya menjadi salah satu penyebab. Meskipun demikian, niat Wiranto menjadi Presiden patut diacungi jempol.
Sebelum mendirikan Hanura, Wiranto mencalonkan diri sebagai Presiden dari partai Golkar. Lagi lagi Wiranto kalah telak.
Yang menjadi pertanyaan saya adalah, siapa yang akan mendukung Wiranto maju di Pilpres 2019 nanti ? saat ini orang terdekatnya seperti Ketua Bapillu Hary Tanoe dan Ketua DPP Hanura Fuad Bawazier malah meninggalkan dirinya. Atau masih adakah Hanura di ajang pemilihan Presiden 2019 nanti ?
Sifat buruk Wiranto saat berada di partai Golkar sama halnya dengan saat ini di Hanura. Hary Tanoe, orang yang paling berjasa kepada Hanura dibiarkan keluar dari partai oleh Wiranto. Selama ini Hanura marak beriklan di Media Milik Hary Tanoe. Suara Hanura pun meningkat.
Apa yang dilakukan Wiranto saat ini tidak akan membutakan mata politikus lainnya. Peluangnya untuk ikut Nyapres di Pemilu tahun mendatang tidak akan berjalan mulus. Partai yang didirikannya masih terbilang bayi. Untuk membesarkan partai maka Media sangat berperan. Setelah pisahnya Wiranto dengan Hary Tanoe jelas berdampak buruk bagi Hanura.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H