Mohon tunggu...
Miryam Haryani
Miryam Haryani Mohon Tunggu... -

penggiat sosial, tetep wong deso

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wiranto Tinggalkan Hary Tanoe Demi Kekuasaan

21 Mei 2014   03:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:18 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Keberadaan Hary Tanoe di Hanura diakui banyak pihak sangat berpengaruh. Salah satunya anggota Komisi I DPR Susaningtyas. Dia malah memberi apresiasi atas masuknya HT yang cukup berjasa membantu Hanura dalam kampanye Pileg pada 9 April lalu. "Saya berharap tidak ada perpecahan dengan Pak HT, bagaimanapun beliau juga berjasa kepada Hanura," ujarnya.

Namun Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Hanura, Hary Tanoesoedibjo menentukan sendiri kemana arah dukungannya. Meskipun diketahui Wiranto selaku Ketua Umum partai Hanura sudah duluan merapat Ke PDIP.

Tentu saja, alasan Hary Tanoe mendukung Prabowo sebagai calon Presiden bukan tidak berdasar. Hary Tanoe mengatakan tidak dapat memilih salah satu poros dalam Pilpres 2014. Ia ingin mendukung Joko Widodo dan secara bersamaan juga ingin membantu Prabowo Subianto. Hal ini dikarenakan Hary Tanoe punya hubungan baik dengan kedua calon Presiden ini

Ada satu hal yang membuat pasangan Calon Presiden Dan Wakil Presiden ini tidak satu suara menentukan dukungan. Seperti yang diketahui, Wiranto mendukung Jokowi dan Hary Tanoe Mendukung Prabowo. Selain itu, keberadaan partai Nasional Demokrat yang telah berkoalisi sebelumnya dengan PDIP menjadi salah satu faktor. Pada saat seperti ini loyalitas Wiranto diuji.

Perpecahan dukungan ini bukan tanpa sebab. Wiranto dan Hary Tanoe sama sama berjuang. Meskipun demikian Wiranto tetap jalan sendiri. Tidak bisa dihitung secara materi pengorbanan HT kepada partai besutan Wiranto ini. Tidak ada kawan dalam berpolitik. Kata kata ini yang pantas untuk Wiranto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun