Salah satu guru pernah menyampaikan kepada saya, "Al-Harokah Barokah, As-Sukuut Maut: Bergerak Mendatangkan Berkah, Berdiam Diri Mati".
Kalimat diatas adalah singkat namun sangat mendalam. Adapun maknanya adalah:
- Al-Harokah Barokah
Di dalam kamus bahasa Arab "Lisan Al `Arob" kata harokah yang berasal dari kata Haruka memiliki arti lawan dari kata diam atau tidak bergerak, yang berarti harokah adalah suatu gerakan. Di dalam bahasa umum Harokah berarti perpindahan tubuh dari satu tempat ke tempat tertentu menuju tempat lainnya. Harakah secara bahasa bermakna gerakan, aktifitas, mobilitas dan semangat. Sehingga Harakah  mengandung makna suatu usaha, gerakan riil atau aktifitas yang dilakukan manusia.
Ketika kita menyapu lantai agar bersih, maka kita telah melakukan harokah. Ketika kita mencuci piring, maka kita telah berharokah. Ketika kita berangkat dari rumah hendak menuntut ilmu, maka sesungguhnya kita hendak berharokah. Apapun yang kita lakukan dalam hidup, selama itu hal yang baik, bermanfaat dan bukan hal merusak dan merugikan, maka bergeraknya kita berarti berharokah.
Sedangkan Barokah atau "Berkah" atau istilah ngalap barokah selalu menjadi prioritas dari setiap aktifitas seorang muslim. Berharap hidup penuh berkah, dari ilmu yang berkah, harta berlimpah nan berkah, dan umur penuh berkah.
Berkah pada dasarnya berasal dari bahasa Arab barakah. Kata barokah menurut Ibnu Manur dalam Lisan al-'Arab bermakna al-ziyadah yang berarti tambahan, nilai tambah; al-sa'adah (kebahagiaan), al-du'a (doa), dan al-manfa'ah (kemanfaatan).
Secara istilah barokah adalah subut al-khair al-ilahiy fi al-syai`Â (tetapnya kebaikan dari Allah dalam sesuatu). Sesuatu yang berkah berarti mengandung kebaikan, bermanfaat, mencukupi, bahkan nilai kualitas maknanya melebihi nilai kuantitasnya. Berkah juga berarti Ziyadah al-khoir ala al-khoir (bertambahnya kebaikan atas suatu kebaikan).
Barokah memiliki korelasi yang sangat erat dengan Harokah. Berdasarkan pesan salah satu Masyayikh Kajen yang disampaikan kepada para santri yakni "untuk meraih berkah perlu harakah".
Untuk mendapat berkah bukan berarti manusia cukup berdoa tanpa usaha. Tetapi manusia tersebut harus berharokah. Barokah itu akan didapatkan manusia yang mau bergerak atau aktif secara dinamis. Keberkahan tidak datang tiba-tiba. Keberkahan akan diraih manusia setelah ikhtiar, usaha, dan bekerja.
Masyayikh kami pernah berkata "keberkahan tidak ada padaku, tetapi terletak pada cara engkau memperlakukanku". Ini berarti bahwa untuk mendapatkan keberkahan harus dengan usaha/gerakan, inilah mengapa dalam islam kita harus berharokah guna mencapai keberkahan.
- As-Sukuut Maut