Mohon tunggu...
M. Irsyad Maulana
M. Irsyad Maulana Mohon Tunggu... Makeup Artist - Mahasiswa

ZONA BACA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jasa KH. Achmad Siddiq untuk Indonesia

24 Januari 2023   20:15 Diperbarui: 24 Januari 2023   20:17 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapakah kiai haji Achmad Siddiq?? Berikut merupakan merefleksi tulisan oleh Prof. Halim Soebahar, tentang Pengenalan Kiai Haji achmad Siddiq, beliau adalah Direktur Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Prof. Halim Ini sudah mengkaji Pemikiran kiai haji Achmad Siddiq sudah lama, mulai dari tahun 1978 - 1987. 

Beliau adalah Santri dari Kiai haji Achmad Siddiq yang langsung dibimbing bagaimana tata cara sholat yang benar, dan yang termasuk membimbing dalam berpedoman berpikir NU ( Al Fikroh  annahdiyah), sehingga Prof Halim soebahar ini mempunyai sanad keilmuan dan pedoman berpikir NU langsung Dari Kiai haji achmad Siddiq.

Kiai haji Achmad Siddiq adalah tokoh besar, kalau dilihat dari silsilahnya putra bungsu dari pasangan KH. Muhammad Siddiq  Bin Abdullah dengan Nyai  Hj Zakiyah ( nyai Maryam) Binti KH Yusuf. Pendidikan kh Achmad Siddiq dibina oleh tokoh-tokoh besar seperti KH. Muhammad Siddiq, KH Mahfudz Siddiq , KH M. Hasyim Asy'ari dan KH. A. Wahid Hasyim dan pendamping tokoh besar (sebagai sekretaris pribadi KH. AWahid Hasyim, Mentri Agama RI) sehingga memiliki Sanad pendidikan dan pemikiran yang membanggakan. 

Disaat itulah KH Achmad Siddiq menjadi tokoh besar dan dipandang oleh masyarakat Indonesia, Namun disamping terkenalnya KH Achmad Siddiq sebagai Tokoh besar ROIS Am PBNU 1984-1991, gaya kehidupan dari KH Achmad Siddiq Tetap sederahana, kediaman KH Achmad Siddiq Tetap sederhana dan beliau tempti sampai akhir hayat. Bahkan dipesantren, KH Achmad Siddiq melarang santrinya untuk memintakan bantuan kepada siapapun, KH Achmad Siddiq sangatlah tegas dalam pendiriannya, tetapi supel dalam pergaulannya. 

KH. Achmad Siddiq Diam-diam Menyetujui asas tunggal pancasila 

Pada saat itu tanggal 16 Agustus 1982 presiden Soeharto melontarkan pidato kenegaraan, yang membahas tentang asas tunggal Pancasila. pada saat itu respon KH Achmad Siddiq menyetujui Asas Tinggal Pancasila yang telah di pidatokan oleh presiden Soeharto. Sebenarnya ada apa KH. Achmad Siddiq Diam-diam menyetujuinya?? Tentu saja respon KH. Achmad Siddiq ini menimbulkan kontroversi dikalangan Ulama. 

Pada waktu itu KH. Achmad Siddiq menghadiri Musyawarah Nasional (Munas Nahdlatul Ulama) pada tahun 1983 di Situbondo, dikala menghadiri itu, KH. Achmad Siddiq masih tetap dianggap kontroversial dikalangan para ulama, disaat itu KH Achmad Siddiq diminta untuk menjelaskan tentang Konsep penerimaan Pancasila sebagai asas organisasi politik kemasyarakatan. Pada saat itu masyarakat masih merasa ambigu dan serba-serbi merasa kegalauan dengan asas tunggal Pancasila ini. Dan disaat itulah KH Achmad Siddiq ini tampil untuk menyampaikan argumennya .

Argumentasi yang disampikan KH Achmad Siddiq mendasar dan bisa meyakinkan dari segi aspek Agama, politik, maupun Sejarahnya. Argumentasi yang di dawuhkan oleh beliau dengan pemikiran yang segar dan jernih, ditambah dengan penampilan yang memunculkan kharisma adalah suatu credit point yang memungkinkan KH. Achmad Siddiq memuncak di kepemimpinan Nu pada muktamar Setahun berikutnya 

Menurut KH. Achmad Siddiq , penetapan asas tunggal ini pancasila adalah keputtusan ytang sangat tepat bagi masyarakat plural seperti di negara indonesia ini.  dari persetujuan tersebut yang mengeluarkan banyak kontroversial, malah justru di sepakati oleh piagam madinah tentang kesepakatan kaum muslimin di bawah kepemimpinan nabi muhammad Saw.  dengan berbagai perbedaan kelompok musllim dan non muslim di madinah untuk membangun masyarakat politik bersama. 

dengan hal tersebut bisa dikemukakan bahwa salah satu jasa besar kh. achmad siddiq adalah mengeggolkan asas pancasila di tubuh NU.  Pada muktamar NU 1989 di yogya karta presiden soeharto berpidato di acara pembukaan acara tersebut mengakui hasil upaya pemikiran KH. ACHMAD SIDDIQ unttuk negara indonesia, dan menegaskan organisasi NU adalah organisasi yang memelopori penerimaan asas tunggal indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun