Mohon tunggu...
Muhammad Irsyad Hafif lukman
Muhammad Irsyad Hafif lukman Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

perkenalkan saya muhammad irsyad hafif lukman dari kota bogor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gejala dan Dampak Covid-19

30 Juli 2021   10:43 Diperbarui: 30 Juli 2021   14:06 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Belakangan ini kita dilanda oleh sebuah virus yaitu virus korona yang membuat seluruh dunia takut akan virus tersebut. Dilansir dari web dinkes bulelengkab infeksi coronavirus merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah virus yang bernama virus corona dengan salah satu gejala utama berupa gangguan pernapasan. COVID-19 ini kemunculannya di Wuhan ,China pada akhir tahun 2019. Selain China, coronavirus juga menyebar secara cepat ke berbagai negara lain. Di Indonesia COVID-19 pertama kali terdeteksi 2 maret 2020. Dilansir dari website merdeka, kondisi saat ini pada tanggal 23 Juli 2021 kemarin didapatkan kasus positif COVID-19 bertambah 49.071 menjadi 3.082.410 kasus. Pasien sembuh bertambah 38.988 menjadi 2.431.911 orang. Pasien yang meninggal pada tanggal tersebut juga bertambah 1.566 orang menjadi 80.598 orang.

 Gejala apabila kita  terpapar oleh COVID-19 menurut yang teman saya rasakan dan dibandingkan dengan artikel kompas.com yaitu demam dan menggigil hingga suhu melebihi 37 derajat celcius. Kemudian disertai dengan badan pegal-pegal dan flu dengan ciri berlendir lebih pekat. Kehilangan Bau pada saat menghirup aroma makanan, wangi-wangian,dan lain-lain. Kehilangan Rasa pada saat mencicipi makanan maupun minuman. Gangguan pada pendengaran dan kelelahan.

Dilansir dari alodokter, secara umum gejala apabila kita terpapar oleh virus ini yaitu demam, batuk kering, dan sesak nafas. Indikasi terkenanya coronavirus pada tubuh dapat diketahui hal-hal apa yang dikeluhkan oleh pasien seperti meningkatnya suhu badan dan gejala lainnya. Setelah itu, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan lainnya,apabila kondisi semakin parah dengan cara tes swab antigen dan PCR. Gejala virus corona tersebut dapat bertambah parah yang bisa menyebabkan gagal napas hingga kematian apabila tidak ditangani lebih cepat. Dampak dari COVID-19 tidak hanya di bidang sektor kesehatan, melainkan di bidang sektor perekonomian, pendidikan, dan lain-lain. Seperti yang saya rasakan di masa pandemi COVID-19 ini, sulit sekali untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Dilansir dari kompas mengenai apa saja dampak dalam sektor ketenagakerjaan disaat masa pandemi COVID-19 disebutkan bahwa dampak dari segi sektor ketenagakerjaan yaitu meningkatnya pengangguran, kemudian pasar tenaga kerja pasca krisis. 

Pasca krisis tersebut ada 2 hal yang dijelaskan yaitu tingkat penyerapan tenaga kerja tidak akan sebesar jumlah tenaga kerja yang terkena PHK dan perusahaan hanya akan merekrut tenaga kerja yang memiliki kreativitas yang tinggi dan mampu mengerjakan beberapa tugas sekaligus. Di bidang sektor pendidikan yang biasanya dilakukan secara tatap muka, pada masa pandemi COVID-19 saat ini tidak diberlakukan pembelajaran secara tatap muka. Pada awalnya pemerintah menerapkan sebuah peraturan berupa pembatasan sosial yang dilakukan di Indonesia selama dua minggu. Pemerintah menghimbau agar seluruh masyarakat untuk melakukan kebijakan social distancing tersebut yang nantinya dapat mengurangi penyebaran Virus COVID-19. Namun, peraturan tersebut tidak dapat mengurangi penyebaran COVID--19. Kemudian pemerintah meliburkan berbagai tingkat jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi sampai batas waktu yang belum dapat ditentukan dan tetap melakukan proses pembelajaran di rumah via online.

 Maka dari itu pentingnya kita menjaga kesehatan bersama. Dengan melakukan kebiasaan seperti pakai masker pada saat keluar rumah secara benar tidak disimpan dibawah hidung atau mulut, selalu jaga jarak minimal 1-2 meter dan rajin mencuci tangan, minum vitamin yang cukup, berolahraga secara rutin dan Istirahat yang cukup. Sekian artikel yang saya buat. Salam sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun