Di bawah tahun 2020 masih banyak RS di Indonesia yang masih kesulitan dengan adanya pasien membludak di RS dan menunggu Antrian pelayanan Kesehatan, dikarenakan jumlah pasien, lama proses registrasi dapat mempengaruhi  lama pelayanan dan Tindakan. Kurangnya teknologi atau solusi Otomasi & digitalisasai Pelayanan Kesehatan telah menciptakan kekacauan di industri pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang Cepat dan Mudah merupakan hal penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Lama waktu tunggu yang panjang dapat menyebabkan ketidakpuasan pasien dan menurunkan kepercayaannya terhadap fasilitas kesehatan, sehingga akan berakibat mengurangnya jumlah pasien yang berobat dan hal ini juga menyumbang angka kematian Pasien.
Banyak fasilitas Kesehatan tidak dapat memberikan pelayanan Kesehatan di RS dengan maksimal, sehingga menyebabkan timbulnya berbagai masalah seperti manajemen informasi pasien, manajemen rumah sakit, administrasi, dan banyak lagi lainnya.
Oleh karena itu, banyak sekali fasilitas Kesehatan dimana sekitar 90% industri pelayanan kesehatan telah mengalihdayakan proses manajemen pelayanan kesehatannya. manajemen pelayanan yang modern tidak hanya menghemat waktu tetapi juga energi dan sumber daya sambil mendapatkan solusi terbaik.
Saat ini di Indonesia sudah 60% Fasilitas Pelayanan Kesehatan seperti RS, Puskesmas, dan klinik sudah menggunakan Otomatisasi dalam pelayanan Kesehatan. Untuk pasien yang akan melakukan pengobatan tidak perlu melakukan antrian seperti biasanya, dikarenakan pasien sudah bisa mengakses pelayanan dengan menggunakan aplikasi pendukung dan hanya diminta login dan beberapa data yang dibutuhkan. Serta pasien dapat memilih fasilitas pelayan Kesehatan mana yang akan dikunjungi.
Dimana pelayanan Kesehatan berbasis Otomatisasi dapat digunakan oleh Masyarakat dalam mencari informasi seputar Waktu, Jadwal Petugas Kesehatan, ketersediaan Penunjang dan kelengkapan alat apa saja yang dimiliki oleh fasilitas pelayanan Kesehatan tersebut
Aplikasi otomatisasi di rumah sakit biasanya mencakup beberapa fitur utama, antara lain:
- Sistem Pendaftaran Pasien: Memudahkan pasien untuk mendaftar secara online, mengurangi antrean di lokasi.
- Penjadwalan Janji Temu: Memungkinkan pasien untuk menjadwalkan atau mengubah janji temu dengan dokter secara efisien.
- Rekam Medis Elektronik (RME): Menyimpan informasi kesehatan pasien secara digital, memudahkan akses dan pembaruan data.
- Pengelolaan Obat: Sistem untuk mengelola persediaan obat dan meresepkan obat secara elektronik.
- Sistem Billing dan Pembayaran: Mengelola tagihan pasien dan memfasilitasi pembayaran online.
- Monitoring Pasien: Memantau kondisi pasien secara real-time, termasuk data vital dan hasil laboratorium.
- Telemedicine: Fasilitas untuk konsultasi jarak jauh antara pasien dan dokter.
- Pelaporan dan Analisis Data: Menyediakan laporan dan analisis untuk manajemen, membantu dalam pengambilan keputusan berbasis data.
- Komunikasi Internal: Fitur untuk memfasilitasi komunikasi antara staf medis, termasuk pesan instan dan pembaruan status pasien.
- Akses Portal untuk Pasien: Memberikan pasien akses ke informasi medis, hasil tes, dan edukasi kesehatan.
Dengan fitur-fitur ini, aplikasi otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas pelayanan di rumah sakit. Itulah mengapa sebagai penyedia layanan fasilitas kesehatan harus terus berupaya untuk melakukan peningkatan pelayanan terbaik demi kenyamanan pasien.
Keuntungan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang berbasis Otomatisasi, maka akan mendapatkan Fasilitas kesehatan (faskes) yang memiliki otomatisasi dalam pelayanan menawarkan berbagai kemudahan, antara lain:
- Efisiensi Waktu: Proses pendaftaran, penjadwalan, dan pengambilan obat dapat dilakukan lebih cepat, mengurangi waktu tunggu bagi pasien.
- Akurasi Data: Otomatisasi mengurangi kemungkinan kesalahan manusia dalam penginputan data, sehingga informasi pasien lebih akurat dan mudah diakses.
- Akses Informasi: Pasien dapat dengan mudah mengakses rekam medis mereka dan informasi kesehatan lainnya melalui portal online, meningkatkan transparansi.
- Peningkatan Kualitas Layanan: Dengan mengurangi beban administratif, tenaga medis dapat lebih fokus pada pelayanan pasien, meningkatkan kualitas perawatan.
- Pengelolaan Sumber Daya: Sistem otomatis dapat membantu faskes dalam mengelola stok obat dan peralatan, memastikan ketersediaan yang tepat waktu.
- Kemudahan dalam Monitoring: Otomatisasi memudahkan pengawasan dan analisis data kesehatan, memungkinkan faskes untuk mendeteksi tren dan kebutuhan pasien lebih cepat.
- Pelayanan Jarak Jauh: Faskes dapat menyediakan layanan telemedicine, memudahkan pasien untuk berkonsultasi tanpa harus datang langsung.
Secara keseluruhan, otomatisasi dalam pelayanan faskes dapat meningkatkan pengalaman pasien dan efektivitas operasional.
Dengan adanya otomasi, Beban para pekerja dapat sedikit berkurang. Terlebih lagi tidak perlu khawatir dengan data pribadi dan hasil konsultasi antara dokter dan pasien, karena semuanya sudah tersimpan dalam sistem. Tentunya, pelayanan kepada pasien juga jauh lebih cepat dan menjadi nilai tambah untuk sebuah instansi kesehatan.
Harapan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah menggunakan aplikasi otomatisasi antara lain:
- Peningkatan Efisiensi: Proses administrasi dan pelayanan pasien menjadi lebih cepat, mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan produktivitas staf.
- Kualitas Pelayanan yang Lebih Baik: Tenaga medis dapat fokus pada perawatan pasien tanpa terbebani dengan tugas administratif yang berlebihan.
- Akses yang Lebih Mudah: Pasien dapat mengakses layanan dan informasi kesehatan dengan lebih mudah, baik secara online maupun melalui aplikasi.
- Keamanan Data: Data pasien dapat dikelola dengan lebih aman melalui sistem yang terintegrasi, mengurangi risiko kehilangan atau penyalahgunaan informasi.
- Pengelolaan Sumber Daya yang Optimal: Penggunaan teknologi dapat membantu dalam pengelolaan obat, alat medis, dan sumber daya lainnya secara efisien.
- Peningkatan Keterlibatan Pasien: Pasien dapat lebih aktif dalam pengelolaan kesehatan mereka melalui akses ke informasi dan fasilitas seperti telemedicine.
- Analisis Data yang Lebih Baik: Fasilitas dapat memanfaatkan data untuk memahami tren kesehatan dan meningkatkan layanan berdasarkan kebutuhan pasien.
- Inovasi dalam Pelayanan: Adanya teknologi baru dapat membuka peluang untuk pengembangan layanan kesehatan yang lebih inovatif, seperti program kesehatan digital.
- Responsivitas yang Tinggi: Fasilitas dapat lebih responsif terhadap kebutuhan pasien dan perubahan kondisi kesehatan masyarakat.
- Sustainabilitas: Dengan efisiensi yang meningkat, fasilitas dapat mengurangi biaya operasional dan mengalokasikan sumber daya untuk peningkatan layanan lebih lanjut.