Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Dalam kamus besar bahasa Indonesia prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atas keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukan dengan tes atau angka niai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar yang rendah dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam diri siswa (internal) dan faktor dari luar diri siswa (eksternal). Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar siswa adalah kurang tepatnya metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam menyampaikan materi dikelas.
Metode pembelajaran yang digunakan selama ini adalah metode ceramah, sehingga para siswa hanya diam mendengarkan ceramah dari guru dan mencatat materi yang disampaikan guru tersebut.Â
Terkadang guru beranggapan bahwa kalau para siswa duduk diam sambal mendengarkan atau menganggukan kepalanya, berarti siswa mereka telah mengerti apa yang telah diterangkan guru. Padahal anggapan tersebut meleset, walaupun siswa memperlihatkan reaksi seolah-olah mengerti, akan tetapi guru tidak mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap pelajaran itu. Hal tersebut berakibat pada kurang maksimalnya perolehan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan rendahnya prestasi belajar siswa dikelas pada saat diadakan evaluasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu:
Faktor internal, adalah faktor yang berhubungan erat dengan segala kondisi siswa, meliputi:
- Kesehatan fisik.
- Psikologis.
- Intelegensi (intelligence).
- Bakat.
- Minat.
- Kreativitas.
- Motivasi.
- Kondisi emosional yang stabil.
Faktor eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar individu baik berupa lingkungan fisik maupun lingkungan sosial, meliputi:
- Lingkungan fisik sekolah.
- Lingkungan sosial kelas.
- Lingkungan sosial keluarga.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan prestasi belajar:
1. Meningkatkan pemahaman siswa, dengan cara:
- Menambah waktu khusus untuk mepelajari materi-materi yang sulit.
- Meminta bantuan teman untuk bekerjasama dalam memahami pelajaran yang sulit atau belajar bersama.
- Meminta bantuan guru sekalipun dalam meminta tambahan penjelasan.
- Belajar ditempat yang jauh dari keramaian, tempat bermain, tempat berlalu-lalang dll.
- Membina hubungan baik antara guru dan siswa.
2. Membangkitkan motivasi belajar siswa, dengan cara:
- Siswa memperoleh pemahaman yang jelas mengenai proses pembelajaran.
- Siswa memperoleh kesadaran diri terhadap pembelajaran.
- Menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik secara link and match.
- Memberikan sentuhan lembut, hadiah, pujian dan pernghormatan.
- Siswa mengetahui prestasi belajarnya.
- Guru yang kompeten dan humoris.
3. Meningkatkan daya ingat akal siswa.
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh guru dalam menanggulangi terlupakannya materi yang disajikan kepada mereka, yaitu:
- Tingkatkan motivasi belajar siswa dengan menjelaskan manfaat materi pelajaran bagi kehidupan mereka.
- Demonstrasi dengan alat peraga atau memberi tanda khusus pada istilah yang penting.
- Menyajikan materi yang berkaitan dengan sebelumnya, karena kesinambungan antar pokok bahasan mempermudah proses pengolahan materi dalam sistem akal siswa.
- Memberi pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang telah disajikan kepada siswa.