Hampir setiap pagi, saya jalan pagi dijam 05.15 sampai 06.15. Kebetulan, di area komplek saya sudah cukup nyaman dengan pepohonan yang sangat rindang diiringi dengan suara berbagai kicau burung-burung. Ketika langkah-langkah kaki saya terus menginjakkan langkahnya di atas bumi, terkadang daun-daun pepohonan menggugurkan daun-daunnya di depan pandangan mata saya. Ketika ini terjadi, hanya tarikan nafas panjang diiringi pejaman mata rasa syukur saya melihat keindahan alam ini.Â
Dan ketika diantara jalan pagi ini, saya pasti berjumpa dengan para tetangga, tukang sapu, satpam, para asisten rumah tangga dan orang-orang yang berseliweran yang memberikan senyum paginya kepada saya.Â
Saya pasti dengan senang hati menyapa juga dengan ucapan "selamat pagi" disertai senyum pagi saya kepada orang-orang yang saya temui ketika berpapasan. Setelah dua hal ini saya lakukan, pasti ada sesuatu yang saya rasakan dalam diri saya yang "keluar". Yaitu rasa kebahagiaan yang meluap-luap. Karena setelah saya memberikan senyum dan sapaan pagi saya kepada orang-orang yang berpapasan dengan saya di komplek saya setiap saya jalan pagi, rasanya hati dan langkah ini ringan sekali menuju aktifitas satu hari penuh. Dengan catatan senyum harus dengan senyum yang tulus....pasti hasilnya beda didalam jiwa dan raga.
Rasanya sangat bahagia diri ini dan sangat sederhana untuk menangkap rasa kebahagiaan yang ada yaitu senyum tulus dipagi hari yang sangat berpengaruh terhadap perasaan kita dihari ini atau sepanjang hari.Â
Apakah anda mau mulai mencobanya? Atau sudah menjadi rutinitas anda setiap pagi? Pertahankanlah untuk rasa kebahagiaan anda dengan cara sederhana ini!Â
Salam bahagia selalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H