Destinasi berikutnya dari perjalanan menggunakan kereta kuda ini yaitu katedral Manila. Dilihat dari sejarahnya melalui sign board yang ada di depan bangunan, katedral di sepanjang sejarahnya pernah hancur tujuh kali baik karena gempa bumi, angin topan saat   maupun kebakaran.Â
Katedral manila didirikan oleh seorang pendeta yang ditugaskan untuk mendukung kolonialisme Spanyol di Filipina bernama Juan de Vivero. Lokasinya tidak jauh dari Fort Santiago. Â Â
Bagi pencinta sejarah dan kota tua, pasti menyukai kawasan ini. Menyusuri kawasan yang cukup luas sambil melihat-lihat bangunan lawas yang terdapat di sepanjang jalan- sungguh menakjubkan.Â
Bisa terbayangkan dulu Spanyol ketika membangun kawasan ini dengan dinding-dinding bangunan yang teramat tebal yang bisa bertahan hingga sekarang. Disinilah letak bangunan-bangunan tua penuh akan sejarah Manila bermula.Â
Tak terasa, waktu berjalan lebih cepat dari perkiraan saya. Menyelusuri kawasan kota tua Manila ini, saya tutup dengan melihat beberapa toko souvenir dan juga restauran yang bernuansa romantis.Â
Chinatown
Kawasan Chinatown yang ada sejak tahun 1594 merupakan Chinatown tertua di dunia. Kawasan ini sangat luas dan sangat padat. Jika anda ingin ke sini sangat mudah aksesnya apalagi dari Intramuros.Â
Dari Intramuros, anda bisa berjalan kaki ke sini. Kawasan ini baru buka pada sore hari. Persiapkan diri anda dengan penuh sesaknya manusia yang berdagang dan membeli. Barang-barang di sini memang sangat murah jika dibandingkan di Jakarta. Â
SM Mall
Bagi pecinta shopping, mall terbesar di kota Manila ini harus dikunjungi. Karena harga-harga di sini untuk make up, barang-barang bermerek, makanan, salon memang murah dibandingkan di Jakarta.
Setiap negara dan setiap kota pasti memiliki keunikan yang berbeda. Manila, memang agak berbeda dengan kota Asia lainnya karena masih terasanya rasa 'Spanyol' di negara ini.
Kota Manila, sesuatu yang dirasakan 'hidup' karena ada manusia-manusia yang membuatnya 'hidup' dengan budaya ataupun karakter manusia-manusianya sehingga walaupun secara infrastruktur kota ini agak tertinggal dari kota Asia lainnya namun para manusia-manusia yang menghuninyalah kota ini tetap terasa nyaman dan tentu saja memiliki karakter. Makanya kota ini dirasakan 'berjiwa' dengan keramahtamahan warganya.
Tentang kunjungan ke kota ini, saya tutup dengan secangkir kopi yang saya nikmati di Mall terbesar di Manila- SM Mall.