Mohon tunggu...
Meirna Fatkhawati
Meirna Fatkhawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyukai dunia menulis || "sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lain" || Salam Literasi || silahkan berkunjung www.mirnaaf.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Aksi Berburu Takjil Minim Sampah

12 Mei 2019   23:22 Diperbarui: 12 Mei 2019   23:34 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu berbuka puasa adalah waktu yang sangat didambakan bagi muslim yang sedang berpuasa. Terkadang juga bingung ingin berbuka dengan apa. Bukan dengan siapa (hehe). Kegiatan yang paling sering dilakukan sembari menunggu adzan maghrib salah satunya adalah mencari takjil. Jalan-jalan sebelum maghrib agar tak terasa lelahnya berpuasa sambil mencari takjil, atau biasa disebut dengan ngabuburit.

Penjual takjil dadakan

Penjual takjil sudah bersiap menyambut rezeki dari selepas solat ashar. Pemandangan? di dekat rumah saya (dekat dengan jalan raya dan SD) ada beberapa penjual takjil sedang berpesta. Saya perhatikan semua penjual tersebut adalah penjual dadakan. Contohnya ada yang jual gorengan dan es kopyor. Dia sebelumnya menjual ayam penyet.  Berjualan takjilnya pun persis di depan warung makan ayam penyet nya.

Ada lagi penjual dadakan, bermodalkan gerobak yang sama dengan jualan sebelumnya. Awalnya menjual gado-gado, kemudian ketika bulan Ramadhan menjual sop buah. Sungguh kreatif tidak melewatkan momentum yang ada.


Takjil minim sampah

Menurut Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas), jumlah plastik sekali pakai mengalami kenaikan hingga 20%  setiap bulan Ramadhan. Maka dari itu, saya menantang diri selama bulan Ramadhan agar memiliki kebiasaan baru. Belanja dengan kantong/ tas pakai ulang sendiri (bawa dari rumah). Jika beli makanan membawa wadah sendiri. Harapannya agar sampah tidak semakin menumpuk. Sesungguhnya langkah paling awal itu ya mencegah adanya sampah.

Ngabuburit boleh saja dilakukan, asalkan bisa tetap menjaga lingkungan dan iman ya. Karena banyak godaan di luar rumah yang bisa mengurangi pahala puasa. Sebenarnya akan lebih baik jika membuat sendiri takjil di rumah. Kualitas dan higienisnya lebih terjamin dan berdoalah sebelum waktu berbuka. Sesungguhnya salah satu waktu terijabahnya doa adalah sebelum berbuka.

Salam kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun