Tahukah Anda fakta bahwa Indonesia merupakan negara sebagai penghasil sampah terbanyak ke 4 di dunia? Tahukah Anda bahwa Indonesia sebagai penghasil sampah makanan terbesar no 2 di dunia?Tahukah Anda bahwa di Bandung tahun 2005 terjadi bencana longsor sampah? Masih ingatkah Anda dengan berita paus sperma yang mati karena di perutnya ada banyak plastik?
Apakah itu sebuah prestasi? Tentu saja tidak. Ini merupakan sindiran keras untuk negara Indonesia agar segera berubah. Indonesia darurat sampah. Tak terkecuali di bulan Ramadhan ini, yang justru  sampah semakin bertambah. Ironi kah? Yang seharusnya mayoritas umat muslim bisa menahan  hawa nafsunya, justru sebaliknya. Sampah plastik, makanan, dll, semakin bertambah tak mengenal waktu.
Mari kita lihat fakta yang ada.
Saya kutip dari berita detik.com tahun 2018, bahwa Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat ada peningkatan jumlah sampah selama Ramadan dibanding bulan sebelumnya. Jumlah sampah mengalami kenaikan 4% atau meningkat 289 ton/hari.
Saya kutip lagi dari Republika bahwa peningkatan volume sampah dari wilayah DKI Jakarta selama bulan puasa tahun 2019 ini kemungkinan kurang lebih sama dengan tahun lalu, sekitar empat persen, utamanya berasal dari tempat-tempat perdagangan takjil dan pasar-pasar kaget.
Indonesia darurat sampah. Sebelum TPA benar-benar penuh dan tidak bisa menerima sampah lagi. Kita harus bergerak. Bisa dimulai dari diri sendiri, dari hal yang paling mudah dahulu. Berikut hal yang paling mudah jika ingin mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yaitu:
- Membawa tas belanja sendiri. Misalnya Anda pergi belanja ke pasar atau ke minimarket, mall, di manapun itu. Bawalah tas belanja sendiri yang bisa dipakai berulang kali. Saran saya agar tidak lupa, simpan tas tersebut di tas pergi Anda (jika bisa dilipat). Bisa juga disimpan di laci mobil atau bagasi motor.Â
- Bawa tempat makan dan minum sendiri. Kalau misalnya ingin bawa pulang makanan pakai wadah Anda sendiri. Tolak plastik dari si penjual. Bisa juga bawa takjil dari rumah, wadahnya pakai tempat sendiri. Jadi hemat dan pastinya lebih higienis.
- Usahakan menghindari pesan makanan online. Sampahnya itu loh karena biasanya si abang driver kan bungkusnya pakai plastik. Atau ada juga yang pakai kardus khusus makanan. Akan tetapi tetap saja kardus itu dibuang kan? Sama saja jika bungkusnya pakai plastik. Tapi akan beda kasusnya jika Anda telah menerapkan pilah sampah. Bisa mengurangi sampah dibawa ke TPA.
- Beralih ke sedotan yang bisa dipakai berulang kali. Sedotan yang bisa dipakai berulang kali yaitu sedotan stainless, bambu dan silikon. Banyak sekali yang menjualnya. Ibaratkan seperti menggunakan sendok/garpu. Jika sudah selesai menggunakan sedotan, cuci, keringkan, lalu bisa dipakai lagi.
- No food waste. Habiskan makananmu. Makanan memang bukan dari plastik, tapi ini juga cara yang paling mudah untuk mengurangi sampah ke TPA. Ingat mubazir temannya setan loh. Buang makanan itu dosa. Kalaupun makananmu tidak habis, bisa dibungkus, lalu makan di rumah atau berikan ke orang lain.
Membiasakan hal yang baik, perlahan-lahan. By proses. Perlu kesabaran dan juga konsisten. Saya pun juga masih belajar. Jika Anda telah paham akan pentingnya hidup minim sampah, saya yakin Anda akan dengan senang hati melakukannya. Seperti saya dan banyak orang lain yang peduli. Perubahan di mulai dari Anda. Karena bukan manusia yang tinggal di bumi. Juga ada binatang, tumbuhan dan makhluk alam lainnya. Semoga kita bukan orang dzolim terhadap lingkungan.
Salam.
Referensi:
republika.co.id
detik.com