Minuman teh susu boba dan sejenisnya tergolong kelompok sugar sweetened beverage (SSB). Konsumsi minuman sejenis SSB yang cukup sering memiliki kontribusi yang cukup besar dalam peningkatan asupan gula tambahan serta berdampak pada peningkatan faktor resiko penyakit degeneratif berupa obesitas dan diabetes mellitus.
Obesitas memicu peningkatan asam urat lewat pola makan yang tidak seimbang. Asupan protein, lemak, dan karbohidrat yang tidak seimbang menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat atau protein purin yang lebih banyak dari kadar normal.
Minuman ringan (softdrink) yang manis biasanya tinggi fruktosa dan tidak mempunyai kandungan nutrisi penting. Kandungan fruktosa inilah yang berhubungan dengan risiko penyakit asam urat.
Fruktosa dapat menghambat pembuangan asam urat sehingga asam urat akan menumpuk di dalam darah.
Batas Konsumsi Gula yang Aman
Berdasarkan rekomendasi American Heart Assosiation (AHA) dan EHS, berikut jumlah maksimum gula tambahan yang harus dikonsumsi setiap hari:
Pria:Â Jumlah gula yang bisa dikonsumsi pria ialah 150 kkal per hari. Ini setara dengan 37,5 g atau 9 sendok teh gula.
Wanita :Jumlah gula yang bisa dikonsumsi wanita adalah 100 kkal per hari. Ini setara dengan 25 gram atau 6 sendok teh gula.
Kementerian Kesehatan menyatakan asupan harian maksimal gula setiap orang sebanyak 4 sendok makan atau setara 50 gram.
Jumlah gula biasanya ditemukan pada bagian Informasi Nilai Gizi (ING) yakni seperti diatur dalam Permenkes No. 30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.
ING memuat khususnya jumlah gula, garam, dan lemak (GGL) sebagai zat yang direkomendasikan untuk dibatasi jumlahnya karena dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif.