Mohon tunggu...
Mirella pyz
Mirella pyz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Padjadjaran

I like challenges, and enjoy learning new things

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

The Silent Killer Hipertensi

1 Oktober 2023   07:00 Diperbarui: 1 Oktober 2023   07:31 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

"The silent killer"  atau dikenal dengan nama hipertensi merupakan kondisi tubuh pembuluh darah mengalami peningkatan tekanan. Menurut World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa hipertensi dapat dikatakan sebagai kondisi medis serius yang secara bertahap dapat meningkatkan berbagai penyakit yang terjadi pada organ tubuh yaitu jantung, otak, ginjal serta dapat menimbulkan berbagai penyakit lainnya. Berdasarkan data pada tahun 2021 tentang angka kejadian hipertensi yang terjadi didunia diperkirakan sebanyak 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi, yang mana sebagian besar (dua pertiga) merupakan penduduk dari negara berpenghasilan rendah hingga menengah.

hipertensi terjadi ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg, dan tekanan darah diastolik lebih dari 80 mmHg. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi dibagi menjadi dua kategori yaitu : Faktor yang dapat diubah, dan faktor yang tidak dapat diubah.

Faktor yang dapat diubah :

  • Gaya hidup (Merokok, alkohol. dll )
  • Berat badan berlebih/ kegemukan/obesitas
  • Konsumsi garam tinggi
  • Kurangnya aktivitas fisik 
  • Stress

Faktor yang tidak dapat diubah : 

  • Usia
  • Jenis Kelamin
  • Genetik

Gejala hipertensi : 

  • Sakit kepala
  • Mata berkunang-kunang
  • Sesak nafas
  • Nyeri dada

Pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan: 

Kurangi konsumsi tinggi garam, rutin memeriksa tekanan darah(Tensi), Perbaiki gaya hidup menjadi sehat, kurangi Overthinking atau stress,  mengonsumsi obat antihipertensi.

Beberapa obat anti hipertensi untuk menurunkan tekanan darah tinggi

  • Obat diuretik, seperti hydrochlorothiazide.
  • Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, seperti lisinopril dan captopril.
  • Angiotensin II receptor blockers (ARBs), seperti candesartan dan losartan.
  • Calcium channel blocker atau antagonis kalsium, seperti amlodipine dan diltiazem.
  • Beta blockers atau penghambat beta, seperti atenolol dan bisoprolol.

sumber: 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun