Mohon tunggu...
mireil priscilla
mireil priscilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Semester 5 Universitas Indonesia jurusan Pariwisata

Saya adalah mahasiswi aktif semester 5 yang suka mempelajari hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Diary

Teruntuknya

13 Desember 2022   20:25 Diperbarui: 13 Desember 2022   20:55 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

tulisan ini aku dedikasikan untuk seseorang yg paling tidak menyukai kalimat panjang. izinkan ku simpan tulisan ini karena kutau suatu hari nanti orang yang kutuju akan membaca tulisan ini sampai selesai.

kata orang jangan pernah membenci sesuatu karena nanti hal yg kamu benci itu malah kamu dapet. ternyata itu bukan sebuah mitos, karena ternyata kamu adalah salah satu dari buktinya. Dia adalah orang yang paling aku benci sejak 9 tahun yang lalu, dan garis takdir unik macam apa yg mempertemukan dua orang yg saling keras kepala? berdebat dengannya sama seperti bertengkar dengan kerasnya ego dan pikiran ku sendiri.

kata banyak orang, dia adalah manusia yang diciptakan dengan paras paling indah, namun aku lebih percaya terhadap realita yang mengatakan bahwa dia adalah manusia yang paling dingin, cuek, namun sederhana dan dapat dicintai. aku percaya setiap laki-laki punya caranya sendiri untuk membahagiakan perempuannya termasuk lelaki yang mempunyai ciri-ciri seperti diatas. Dan menjadi sebuah kisah yang unik dan kesempatan yang berharga untuk ku bisa dicintai dengan caranya mencintai ku. Cara-cara yang tidak kusadari mengandung arti peduli dan sayang, sekalipun sering tak terucapkan, disertai larangan-larangan kecil dengan sedikit amarahnya namun aku tetap bisa memahami arti cinta dari semua perilakunya padaku.

Dia selalu berusaha melebihi kekuatannya. Banyak hal yang memaksanya menjadi dewasa. Dulu aku pernah marah kenapa dia sangat menyukai tidur, namun sekarang aku mengerti dan paham, karena hanya saat tidur dia tidak dipaksa untuk memikirkan hal-hal yang berat itu. Hal yang paling kami sering lakukan adalah deep talk. dia adalah lawan bicara yang sepadan denganku namun kita selalu melakukan perdebatan kecil hanya karena ia tidak bisa berbicara sambil menatap mata lawan bicaranya, sementara aku tidak pernah bisa melepaskan pandanganku dari lawan bicaraku wkwk. hal kecil yang selalu di perdebatkan padahal itu adalah hal yg kami selalu lakukan.

deep talk ini membuat ku merasa menjadi seseorang yang spesial untuknya karena untuk makhluk sedingin ini bisa mempercayakan ceritanya pada ku dan menceritakan segala perasaan, pertanyaan, dan hal yang ada di pikirannya yang rumit itu. Seberapapun besarnya perdebatan yang diciptakan, entah bagaimana cara semesta yang unik membuat amarah itu bisa terubah menjadi tawa dan candaan, dan seberapa jauh nya keputusan berpisah malah semakin mendekatkan(?)

sekalipun dunia membenci dan tidak ada yang menerimanya dan memintaku meninggalkannya, tapi mereka tidak melihatnya dari sudut pandang ku melihatnya, dari sudut pandang ku menerima kekurangannya, dari sudut pandangku bersama dengan sifat-sifat lain di dirinya yang hanya dia tunjukan padaku. entah bagaimana, sejauh apapun berlari, dia tetap menjadi rumah untuk pulang. mungkin memang terlihat tidak seindah milik orang lain, tetapi ada rasa dimana berada didekatnya aku tidak perlu menjadi orang lain, tidak perlu menjadi harapan orang lain, dan mengejar sesuatu aku memang sukai. ada rasa yang menempel di setiap sudut-sudut kota yang mempunyai kenangan bersamanya.

Dulu melepaskannya adalah sebuah keputusan terberat ku, aku selalu bertanya bila aku pergi siapa yang akan ada untuknya? namun sebesar apapun aku berusaha, bila cinta menjadi alasan aku untuk bertahan, cinta jugalah yang kini menjadi alasan aku pergi. dia takkan pernah bisa menghargai seberapa besar aku menyayangi nya jika kehilangan ku tak menyadarkannya. Kelak suatu hari nanti, ia akan mendengarkan semua perkaatan ku yang dulu dia abaikan, kelak suatu hari nanti ia akan membaca semua percakapan panjang ku yang selalu membuat nya sakit kepala. kelak suatu hari nanti aku percaya semua rasa sayang ini akan terbalaskan, setelah kepergian ku.

Jadi kini salah satu pembelajaran penting yang kudapat saat bersama adalah hargailah apapun yang sedang kamu miliki saat ini, karena setiap manusia yang ada dihidup kita punya masa nya.
dan kata orang true unconditional love cuman dateng satu kali seumur hidup. aku cuman takut kamu gasadar kalo itu orgnya dan malah kamu ga hargai orang itu dan ga kamu perlakukan dengan baik & akhirnya dia cape terus pergi. setelah itu yg dateng ke kamu cuman cinta semu sementara yang dikuat - kuatin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun