Mataram - pada pagi hari ada seorang anak kecil yang bernama arianti yang sedang sibuk mengotak atik lemarinya, bukan lain dan bukan tidak dia sedang bersiap-siap kesekolah untuk memenuhi tugas nya pada hari senin yang cerah ini untuk bersekolah.Â
Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi yang artinya semua murid beserta guru telah selesai melakukan kegiatan rutinitas pada pagi hari senin yaitu upcara, kini arianti sudah duduk didalam ruangan kelas nya yaitu kelas 5sd di sekolah dasar yang cukup terkenal di desanya yaitu sd 2, kini arianti dan temen-temennya sedang menunggu guru Matematika nya dikelas.Â
Setelah guru matematika nya menjelaskan materi kemudian pak guru Matematika sebutsaja pak Sadam memberikan tugas kepada Arianti dan teman-temannya namun berbeda dengan siswa/siswi ang lain Arianti memiliki perbedaan ekspresi ketika mendapatkan tugas dari pak sadam ini, arianti adalah seorang siswi sekolah dasar yang pada umumnya belajar matematika namun ada sedikit perbedaan dari Arianti yaitu fia memiliki kemampuan untuk berhitung yang terbilang cukup minim di banding denagn teman nya yang lain, ketika temannya mendapatkan nilai sebut saja yang paling rendah 20 maka nilai yang terendah itu pastihlah nilai dari Arianti.
Hari demi hari Arianti lewati ujian demi ujian dia lewati, pak sadam sebagai guru matematika nya pun kini semakin binggung bagaimana cara dia harus mengajar kan matematik kepada Arianti, tetapi pak sadam sebagai guru nya tidaklah mudah menyerah pak sadam mulai mendekatinya arianti untuk kemudian dicari tahu harus menggunakan metode pembelajaran seperti apa agar Arianti mudah memahami atau bisa dalam pelajaran matematika.
Sampailah pada suatu hari arianti menunjukan kepintarannya dalam matematika ketika pak sadam mengajarkan matematika dengan metode pembelajaran menggunakan media pembelajaran menggunakan gambar, seperti nya arianti adalah siswa yang sangat pintar namun caranya diajarkan saja yang tidak tepat, ini semua terlihat saat pelajaran matematika di hari ini, yang dulunya arianti hanya menjadi siswi yang datang hanya untuk duduk dan tidak melakukan apa pun tetapi berbanding terbalik dengan keadaan nya sekarang, dia mulai bisa walau kadang salah tetapi itu jauh lebih baik ketimbang pada pelajaran di hari yang lalu.
Kini arianti mulai belajar dan beradaptasi dengan pelajar matematika dengan menggunakan metode menghitung menggunakan gambar, dengan melalui proses yang cukup panjang akhirnya arianti mulai menjadi siswa yang aktif di kelasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H