Apa kalian tahu tentang BUDIKDAMBER ? Mungkin sebagian masyarakat sebagian masih asing dengan istilah tersebut. Istilah untuk salah satu teknik budidaya yang dapat menjadikan suatu aktivitas yang produktif meskipun hanya di rumah saja. BUDIKDAMBER (Budidaya Ikan Dalam Ember) merupakan suatu teknik yang dapat diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan Indonesia dengan perawatan yang mudah yang dilakukan di rumah saja.
Malang, 25 Desember 2022 Mahasiswa KKM kelompok 4 Tahun 2022/2023 belajar BUDIKDAMBER melalui program Desa Kalisongo tempat kelompok mengabdi. Dengan perwakilan 3 mahasiswa dari kelompok 4 yang diwakili oleh Miratus Solikhah, Aisyah Nur dan Novia An-Nisa. Kami berangkat dari Kantor Desa Kalisongo menuju ke Desa Gading untuk belajar bersama Bu Dwi Novita Sari, S. Hut., selaku KASIKESRA (Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial).Â
Kami mengunjungi lokasi BUDIKDAMBER dan melakukan kegiatan bermanfaat yang hasilnya akan disalurkan ke masyarakat setempat Desa Kalisongo. Disana kami mempelajari cara untuk memilih bibit kangkung dan merawatnya dengan benar, salah satunya adalah dengan penggunaan tanah yang subur sehingga kangkung dapat bertumbuh dengan baik.Â
Selain budidaya kangkung, Pak Mislan, pemilik kebun, juga beternak sapi perah dan sapi potong yang nantinya kotoran dari hewan ternak tersebut dapat dialirkan ke tempat penanaman kangkung sebagai pupuk organik. Selain itu, terdapat budidaya cacing tanah yang turut membantu dalam budidaya kangkung ini.Â
Cacing-cacing tersebut akan diletakkan di tanah tempat penanaman kangkung. Hal ini menjadikan tanah tersebut semakin subur karena cacing-cacing mendapatkan sumber makanan dari aliran kotoran hewan ternak sehingga cacing tanah dapat bertumbuh dengan baik dan membuat tanahnya gembur. Ketiga hal ini (pupuk hewan ternak, cacing, dan kangkung) secara simultan akan bekerja sama untuk menghasilkan kangkung dengan kualitas yang baik.
Cara pemotongan kangkung yang akan dijadikan bibit memiliki beberapa teknik, diantaranya :
- Kangkung harus kangkung yang nampak segar
- Kangkung yang dicabut harus memiliki akar meskipun sedikit
- Kangkung tidak boleh terlalu besar yang akan digunakan untuk bibit BUDIKDAMBER
- Jika kangkung yang dicabut terlalu besar maka dipotong dan disisakan 3-4 daun yang memiliki cikal akar atau tunas dalam batangnya.
- Kangkung dipotong menggunakan gunting agar kangkung dapat tumbuh rapi menyesuaikan tunas tersebut
Pak Mislan mengatakan bahwa sebagai manusia, kita harus memanfaatkan pemikiran yang bijak agar semua hal yang kita miliki dapat memberikan manfaat satu sama lain. Contohnya seperti yang telah dijalankan oleh beliau dimana berbagai macam sumber daya alam yang tersedia di Desa Kalisongo dapat dikelola dan dikoordinasikan satu sama lain sehingga semuanya dapat mengambil manfaat dari masing-masing sumber daya tersebut.
Lalu bagaimana dengan kegiatan BUDIKDAMBER desa Kalisongo? Pelaksanaan kegiatan tersebut melalui penyuluhan ke setiap rumah ketua RT pada ranah RW 5 tempat kelompok empat mengabdi. Dimulai dengan mendatangi bapak ketua RT 1 dan seterusnya kegiatan BUDIKDAMBER (Budidaya Ikan Dalam Ember) difokuskan untuk ternak ikan Lele dalam ember. Pada setiap RT akan diberikan kurang lebih 150-200 bibit ikan lele yang diletakkan pada setiap embernya kurang lebih 50-60 bibit ikan lele dalam setiap embernya. Â Pada hari tersebut kita meletakkan bibit kangkung yang telah dipilah dan dipotong tadi kedalam tempat yang telah disediakan.Â
Tempat tersebut sudah berisikan bibit ikan lele yang telah dimasukkan kedalam ember dari beberapa hari yang lalu, ketika hari tersebut kita tinggal menaruh cup gelas plastik yang sudah dirobek untuk diletakkan bibit kangkung ke cup yang telah dirobek tadi yang nantinya robekan tersebut bertujuan untuk tumbuhnya akar dan agar akar kangkung tersebut bisa menyerap air yang didalam ember.Â