Mohon tunggu...
Miratun Hasanah
Miratun Hasanah Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis RSJD dr. AZ

berenang

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pola Asuh Orang Tua dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan Karakter Anak

30 Desember 2024   14:37 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:37 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Oleh : Miratun Hasanah, S.Psi.,Psikolog

Pola asuh orang tua memiliki peran penting dalam membentuk karakter, kepribadian, dan perkembangan anak. Anak-anak adalah individu yang rentan, di mana lingkungan keluarga menjadi pondasi utama dalam membangun nilai, moral, dan kepercayaan diri mereka. Karakter anak tidak hanya dipengaruhi oleh faktor bawaan atau genetik, tetapi juga oleh lingkungan tempat ia tumbuh dan berkembang. Dalam lingkungan keluarga, pola asuh orang tua memainkan peran penting dalam memberikan nilai-nilai, norma, dan kebiasaan yang akan membentuk perilaku dan kepribadian anak.Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua tidak hanya mempengaruhi hubungan antara orang tua dan anak, tetapi juga berdampak pada kemampuan anak dalam menghadapi tantangan hidup di masa depan.

Namun, perubahan sosial, teknologi, dan budaya modern saat ini membawa tantangan baru dalam pola pengasuhan. Banyak orang tua yang menghadapi dilema dalam menentukan metode pengasuhan yang tepat, terutama dengan maraknya pengaruh media dan kurangnya waktu bersama anak akibat kesibukan. Situasi ini sering kali menyebabkan pola asuh yang tidak konsisten atau kurang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak. Oleh karena itu, penting untuk memahami jenis-jenis pola asuh, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta dampaknya terhadap perkembangan anak. Dengan pengetahuan ini, diharapkan orang tua dapat mengadopsi pola pengasuhan yang lebih efektif dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Pengertian Pola Asuh

Pola asuh adalah strategi atau metode yang digunakan oleh orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak. Istilah ini terdiri dari dua kata: "pola," yang berarti sistem atau cara kerja, dan "asuh," yang berarti menjaga, merawat, dan mendidik. Pola asuh mencakup segala aspek pemeliharaan dan bimbingan yang diperlukan agar anak dapat tumbuh dengan baik. Secara umum, pola asuh merujuk pada suatu sistem atau metode yang digunakan oleh orang tua dalam mengasuh, mendidik, dan membimbing anak-anak mereka agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Konsep ini mencakup berbagai aspek interaksi antara orang tua dan anak yang berpengaruh pada perkembangan karakter dan kepribadian anak.

Pola asuh bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan fisik anak, tetapi juga mencakup aspek emosional, sosial, dan intelektual. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang, perhatian, dan dukungan cenderung memiliki harga diri yang tinggi, mampu mengatasi masalah dengan baik, dan memiliki empati terhadap orang lain. Sebaliknya, pola asuh yang kurang baik dapat menyebabkan masalah perilaku, kesulitan belajar, dan gangguan emosi pada anak. Contoh pola asuh yang baik adalah ketika orang tua meluangkan waktu untuk bermain bersama anak, mendengarkan keluhan mereka, dan memberikan pujian atas prestasi yang dicapai. Selain itu, orang tua juga perlu memberikan batasan yang jelas dan konsisten untuk membantu anak memahami aturan dan norma sosial.

Jenis-jenis Pola Asuh

Diana Baumrind mengidentifikasi empat jenis pola asuh yang berbeda, masing-masing dengan karakteristik dan dampak yang unik terhadap perkembangan anak.

  • Pola Asuh Otoritatif (Authoritative Parenting)

Pola asuh otoritatif dikenal sebagai gaya pengasuhan yang paling ideal. Dalam pola ini, orang tua mengatur batasan yang jelas sambil tetap responsif terhadap kebutuhan dan perasaan anak. Mereka mendorong komunikasi dua arah, di mana anak diberikan kesempatan untuk mengekspresikan pendapat mereka. Orang tua dengan pola asuh ini cenderung hangat dan mendukung, serta memberikan penjelasan mengenai aturan yang diterapkan. Dampak positif dari pola asuh ini adalah anak cenderung tumbuh menjadi individu yang mandiri, percaya diri, dan mampu mengatasi stres dengan baik.

  • Pola Asuh Otoriter (Authoritarian Parenting)

Pola asuh otoriter ditandai dengan penerapan aturan yang ketat dan harapan tinggi terhadap kepatuhan anak tanpa memberikan banyak ruang untuk diskusi. Orang tua dalam kategori ini cenderung menggunakan hukuman sebagai bentuk disiplin dan tidak menjelaskan alasan di balik aturan yang ada. Akibatnya, anak-anak mungkin mengalami kesulitan dalam mengontrol emosi dan perilaku mereka, serta cenderung merasa takut atau tertekan.

  • Pola Asuh Permisif (Permissive Parenting)

Dalam pola asuh permisif, orang tua bersikap lebih seperti teman daripada pengasuh. Mereka memberikan kebebasan yang tinggi kepada anak dan cenderung tidak menetapkan batasan atau aturan yang konsisten. Meskipun orang tua permisif menunjukkan kasih sayang yang besar, kurangnya disiplin dapat menyebabkan anak menjadi tidak disiplin dan kesulitan dalam bersosialisasi dengan baik di lingkungan sosial.

  • Pola Asuh Abai (Neglectful Parenting)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun