Assalamualaikum wr,wb,. Hai... perkenalkan nama saya Mira Risman, saya merupakan salah satu mahasiswa dari Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, prodi Ilmu Komunikasi dengan NIM 1900030321. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan pengalaman saya dalam menggunakan ataupun mengakses Konergensi Media (Media Convergence) dengan sudut pandang saya pribadi, apa saja potensi dari media konvergen ini, serta apa saja kekuarangan yang masih harus diperbaiki dari konvergensi media ini, agar iklim media di Indonesia menjadi lebih sehat.
Namun sebelum itu saya akan menyertakan dahulu berbagai pendapat para ahli terdahulu mengenai Konvergensi Media.
Untuk memahami tentang konvergensi media, alangkah baikny memahami terlebih dahulu apa itu konvergensi. Menurut dari Henry Jenkins (2006), yang dimaksud dengan konvergensi ialah kata yang mengatur untuk menggambarkan perubahan teknologi, industri, budaya, dan sosial yang bergantung pada siapa yang berbicara dan apa yang mereka pikir mereka sedang membicarakannya. Rumusan teori tentang konvergensi media menurut Flow, konvergensi media memiliki tiga poin penting, yaitu berupa computing & information technology, communication network, dan digital content.Â
Dari teori ini menjelaskan bahwa konvergensi media sangatlah berkaitan erat dengan perubahan industri, dimana industri menjadi lebih dinamis dan bergantung pada teknologi. Perubahan yang dimaksud ini dapat berupa perubahan media informasi, perubahan cara melakukan komunikasi, perubahan media cetak serta perubahan penggunakan media digital. Selanjutnya definisi konvergensi media yang dirumuskan dalam Dictionary of Media, bahwa istilah konvergensi merujuk pada konvergensi media ialah proses dimana media lama dan media baru tersedia secara terpisah atau bersama-sama melalui digitalisasi. Dimana konvergensi saat ini menjadi kata kunci dalam perkembangan industri media yang saat ini terjadi.
Salah satu bentuk konfergensi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat luas saat ini adalah aplikasi yang ada pada smartphone. Berbagai macam jenis aplikasi yang telah diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna smartphone seperti aplikasi media sosia yaitu Intagram dan Twitter. Twitter pertama kali digunakan sebagai layanan internal untuk para karyawan Odeo, dengan konsep awal dari Twitter berupa sistem yang memungkinkan penggunanya dapat mengirim pesan yang dapat dibaca oleh semua teman. Instagram pada awalnya digunakan untuk berbagi foto atau video dengan sedikit caption saja.
Setelah kedua media soisal itu melakuakan beberapa revisi, akhirnya Twitter dan Instagram mampu menjadi layanan jejaring sosial dengan fitur posting pesan singkat atau status dan beberapa fitur menarik lainnya sehingga diminati banyak pengguna. Dari kedua media sosial itu kita dapat menemukan banyak teman dari berbagai daerah hingga manca negara hanya dengan mengklik istilah Follow atau Ikuti. Dengan begitu kita bisa mengetahui aktifitas atau postingan terbaru yang di update oleh orang tersebut, dari Follow kita juga bisa mendapatkan banyak kenalan atau teman secara online. Anda juga dapat menggunakan pesan atau pesan langsung (DM). InstaStory yang paling populer saat ini adalah dalam bentuk berbagi kegiatan langsung atau video langsung terlebih saat ini InstaStory menyediakan bberbagai macam filter untuk berselfie dan juga banyak stiker ataupun gif. Dalam versi terbaru Instagram saat ini juga menyediakan fiture Belanja, IGTV dimana kita bisa menonton video dengan durasi yang panjang, serta yang lebih menarik hadirnya fiture siaran langsung.
Pengalaman saya dahulu untuk mencari tahu perkembangan berita terbaru tentang daerah tempat tinggal saya, saya harus pergi membeli koran harian atau menunggu tayangan berita harian di channel tv daerah, terkadang berita yang di siarkan hanya berita di kawasan tertentu saja, tidak keseluruhan. Dengan adanya Instagram saat ini, saya tidak perlu lagi repot mencari dan membeli koran, karena dengan adanya Instagram kini daerah saya memiliki akun resmi sebagai pusat informasi daerah dengan nama akun Berau Post, BerauTerkini, Pro Berau, hingga akun khusus update-an tentang tempat wisata Berau. Berita-berita tentang Berau dapat saya dapatkan secara real-time, kapanpun dan dimanapun saya berada. Bahkan saya bisa memilih jenis berita seperti apa yang ingin saya daptkan.
Dahulu juga sangat sulit untuk mengetahui apa yang saat ini tengah menjadi topik hangat yang ramai diperbincangkan oleh kaum milenial atau para anak muda. Dengan hadirnya Twitter saya dapat mengetahui hal itu dengan cepat, cukup dengan melihatnya di fitur yang bergambar kaca pembesar, dengan begitu saya dapat melihat tending topik yang tengah ramai di bicarakan pengguna sosial media di Indonesia maupun manca negara, hingga dapat mengetahui trending topik di dunia. Dengan Adanya trending topics memungkinkan saya sebagai pengguna untuk mendapatkan informasi yang up to date (paling baru), entah dalam hal ekonomi, skandal, politik, motivasi, bisnis, inspirasi, dan topik lainnya.
Tidak hanya itu, sekarang kedua sosial media tersebut dapat dijadikan platform untuk meningkatkan kemampuan menulis seperti nemuangkan hasil karya tulis cerpen, dengan fitur Retweet, saya dapat membagikan ulang hasil kiriman yang pernah saya buat dimasa lalu, baik saya kiriman sendiri ataupun kiriman pengguna lain.
Seperti itulah contoh konvergensi media yang saya alami.
Dengan berbagai fitur yang menarik kini Twitter memiliki banyak fungsi seperti media interaksi dan bertukar informasi, mendapatkan informasi yang up to date, media hiburan, ajakan untuk menggerakkan masa, serta media untuk beriklan ataupun jual beli.