Mohon tunggu...
Mira Aqila
Mira Aqila Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya Ingin Berbagi :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gadget Oh Gadget

9 Oktober 2012   06:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:02 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_210502" align="aligncenter" width="473" caption="Mba Lintang, Bunda Aulia, Saya :p"][/caption]

Pagi ini saya sempat menonton berita di TV swasta tentang gadget pada anak, saya jadi ingat pengalaman saya minggu kemarin yang ikut menjadi narasumber di radio suara edukasi “Bunda Pintar “ di gedung PUSTEKKOM Jakarta.

Senang rasanya bisa berbagi pengalaman dengan bunda-bunda pintar yang setia mendengar siaran radio di suara edukasi. Sebelumnya bunda cantik Lintang sudah membuat reportasenya, disini saya hanya menambahkan dan berbagi sharing dari bunda pintar atau pendengar setia Bunda Pintar suara Edukasi.

Yuk disimak SMSnya :

Sms dari bunda Yanti Andrea di Keb. Jeruk

“bicara gadget tentu bicara tentang teknologi. Teknologi memang dibutuhkan untuk bangsa-bangsa yang maju. Atau bahasa kerennya need for achievement bagi bangsa yang maju. Nah perkembangan teknologi sampai saai ini sudah pesat sampai mendorong peningkatan produksi informasi dan kebutuhan. Dan ini sudah diperkirakan dulu oleh seorang ahli (namanya meatcalfe).

Nah saat ini peradaban manusia sudah berubah tentunya. Kebutuhan juga ada pergeseran. Diantaranya kebutuhan akan mengaktualisasikan diri. Masyarakat kita sekarang sudah “information society atau masyarakat informasi”. Dari yang usia anak hingga dewasa. Sudah gadget Mania. Dan tidak bisa dipungkiri mau tidur, bangun tidur yang di cari mana hp/BB. Nah itu juga sudah menyebar virus addict-nya ke anak. karena anak-anak taunya orang tua dan teman-temannya juga lingkungannya seperti itu akhirnya anak-anak meniru. Maka jadilah lifestyle/gaya hidup.

Namanya juga anak-anak. lihat apa yang dicekokin setiap saat. Tinggal sekarang peran ortu, seberapa besar harus mengarahkan anak agar tidak terpengaruh atau addict.

Kalau saya sih real saja. kita kan perlu alat komunikasi untuk orang tua supaya bisa memantau ada dimana, kalau kita kerja, anak sekolah, les dll. Nah berikanlah sesuai kebutuhannya. Kalau dirasa memang perlu laptop/netbook/tablet untuk mempermudah menyelesaikan tugas. Kalau dananya kita mampu ya silahkan. Kalau tidak, ya kita harus jelaskan pada anak tentang yang mana kebutuhan utama mana kebutuhannya. Untuk game player juga begitu, jadikan barang/ gadget tersebut adalah tetap barang berharga yang nilainya tidak murah. Maka mendapatkannya tidak mudah.

Misalnya kita berikan sebagai award saat hasil ujiannya atau sebagai hadiah sunatan misalnya. Pokoknya segala sesuatu yang berlebihan tidak baik. Sampai anak tersebut kecanduan sama gadget, wah… itu yang ga betul.

*****

Sms dari Winda – Pondok Labu. (pendengar aktif bunda pintar, sarjana Pendidikan Agama Islam UNJ)

Mau share mba, murid aku di SD PPL (praktik mengajar), mungkin karena pengawasan orang tua, mereka anak kembar orang tuanya cerai, sekarang tinggal sama ayahnya saja. mereka memanfaatkan gadget guna mencari tahu tentang “kebutuhan orang dewasa”. Sehingga kita-kita para gurunya binggung gitu, apalagi kami guru baru & sementara. Guru-guru SDnya saja sudah angkat tangan. Hmmm

Untuk masalah game *kasus lain*

Anak murid SD saya banyak yang kecanduan game online. Akibatnya orang tua ga ngasih penjem HP/ laptopnya, mereka cari keluar. Jadi deh kecanduan game online di warnet. Mereka suka taruhan sama temen-temennya. Sedih deh…

*****

Dari sms diatas, maka bisa dibuat kesimpulan bahwa anak jaman sekarang memang tidak bisa dipisahkan oleh teknologi. Tinggal bagaimana kita selaku orangtua yang bisa mengawasi dan membatasi sang anak dalam menggunakan teknologi tersebut. Jika itu menunjang dalam sekolah ya monggo, tapi jika untuk hal-hal yang tidak penting seperti FB atau media social, sepertinya usia 6-12 tahun belum perlu. Mereka harusnya lebih banyak bersosialisasi dengan teman sekitar.

Dan jika sang anak mempunyai latar belakang yang buruk seperti orangtuanya bercerai, maka kita jangan berhenti untuk menyadarkan mereka gadget/ teknologi juga bisa merusak mental anak sehingga prilakunya cenderung negative.

Positifnya jika gadget tersebut bisa meningkatkan kreativitas si anak, dan negatifnya jika anak mulai kecanduan dan melupakan kewajibannya sebagai pelajar.

Atau kompasianer punya saran, monggo di share di kolom komentar..

Menurutmu gadget pada anak positif/negatif?

13482434211592369338
13482434211592369338

Terimakasih dan selamat siang :)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun