Mohon tunggu...
Mira Aqila
Mira Aqila Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya Ingin Berbagi :)\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

[Kantor] Simbiosis Mutualisme

22 Februari 2012   05:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:20 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_164396" align="alignleft" width="317" caption="willyyandi.wordpress.com"][/caption]

Pernahkan anda bermasalah dengan rekan sekantor? Saya yakin beberapa kompasianer ada yang pernah. Walaupun permasalahan itu tidak menimbulkan konflik/perdebatan yang berujung dengan perkelahian fisik.

Setiap pekerjaan tentu ada yang enak atau yang tidak enak. Itu yang saya rasakan. Karena setiap saya mengeluh tentang pekerjaan saya selalu saja di “tangkis” dengan perkataan “harus bersyukur mam, ga ada pekerjaan yang enak didunia ini, semua pasti ada ga enaknya, persiden aja susah, tapi kok banyak yang mau jadi persiden. Tul ga? Jadi harus bersyukur ya mam” hibur suami.

Belakangan ini ada masalah dengan seorang teknisi saya. Yang membuat saya stress di kejar-kejar owner karena kerjaan tidak selesai-selesai. Sebut saja namanya Andi, dia sudah tidak nyaman bergaul dengan sesama teknisi. Selalu saja bertengkar / diam-diaman. Tidak kompak. Ini yang membuat saya sebel, karena order yang saya dapat jadi keteteran. Setelah saya bertanya kepada surveyor teknisi kenapa andi jadi begitu, ternyata sikap andi yang temperamental dan seenaknya sendiri membuat sebal dan kesal para teknisi lainnya. Dia terkesan tidak mau membantu pekerjaan teknisi lainnya. Dia merasa jika ada pekerjaan yang masuk, bukan bidang dia, dia akan pergi ngeluyur entah kemana. Perbuatan yang merugikan perusahaan. Karena pekerjaan terbengkalai, Andi sekarang sudah diberikan peringatan oleh manajemen perusahaan. Semoga dia bisa berubah. Jika tidak berubah, maka dia akan dikeluarkan oleh perusahaan. Dan itu artinya dia tidak dapat penghasilan lagi.

Lain lagi dengan Iman (bukan nama sebenarnya) dia rekan kerja suami. Walaupun jabatan dia lumayan di kantor, dia tidak sungkan untuk membantu pekerjaan apa saja selama dia free. Bantu-bantu rekan operator atau rekan yang lain. Dia juga tidak malu/risih untuk menyapu, bersih-bersih ruangan. Sifat itulah yang membuat iman disukai oleh rekan sekerjanya.

Sikap penuh tanggung jawab memang sangat dibutuhkan dalam pekerjaan. Saling bekerja sama membuat pekerjaan semakin ringan. Tidak ada salahnya jika membantu rekan yang lain jika kita tidak ada pekerjaan atau pekerjaan memang sudah selesai. Janganlah suka menunda pekerjaan, itu akan membuat kita pusing karena dikejar deadline.

Menjaga sikap memang penting di lingkungan kerja. Bukankah kita butuh pekerjaan untuk menunjang kehidupan kita? jadi simbiosis mutualisme yang terjadi. Perusahaan butuh kita untuk bekerja, dan kita butuh uang untuk hidup. Adil bukan? Intinya “Janganlah terlalu banyak berbicara ketimbang bekerja” seperti symbol iklan Talk less do more.

Ada masalah di kantor? Yuk, sharing disini siapa tahu ada yang bantu. Sharing dan connecting penting banget supaya kita tidak stress sendiri. Tul kan?

Selamat siang dan sukses selalu

13298848392094493329
13298848392094493329

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun