Kemarin, aqila harus ke dokter gigi karena gigi susu yang dibawah goyang karena makan coklat yang keras. sebenarnya bukan salah coklatnya sih, memang seharusnya tuh gigi sudah harus tanggal, karena ada gigi baru yang sudah tumbuh dibelakangnya. Duh, saya benar-benar kecolongan sampai-sampai ga tau ada gigi baru yang tumbuh. Kan jadinya numpuk gitu, jelek banget.
Alhamdulillah, setelah diberikan pengertian dan contoh bagaimana jika gigi tidak segera dicabut, berantakan jadinya. Tapi tetep, namanya anak kecil, klo ga di iming-imingi, ga afdol namanya.
Untungnya dokter gigi sudah ahli menangani anak yang kaya qila. Diberi contoh dulu dengan 'patung' gigi, diolesin krim strowberi, padahal obat bius biar ga sakit. Diolesinnya juga berdua sama qila. Jadi tangan qila dipegangin ma bu dokter buat ngolesin krim strowberi.
Setelah bebal, maka qila diajak ngobrol sambil bilang 123 clinggggggg copot deh giginya. Alhamdulillah selesai sudah masalah soal gigi, dan gigi baru yang tumbuh harus sering-sering didorong kedepan supaya gigi barunya maju menempati gigi susu yang sudah tanggal.
Tapi baru setengah jam gigi dicabut, qila jadi menangis dan takut pergi kesekolah. Katanya takut dikatain sama teman-teman sekolahnya.
"Loh memang teman-teman suka ngatain qila?"
"Iya mah.."sambil menangis.
Akhirnya suami turun tangan untuk mengajarkan qila membalas perkataan teman kalau dibully. Maklum saya ga ahli dalam kata-kata"pembalasan" bully. Hahahaha #jangan_di_tiru
"Gini kak, kalau ada yang ngatain kakak giginya ompong, bilang begini, pasti dia diem. Iya saya giginya ompong, tapi saya berani ke dokter gigi untuk dicabut. Kamu berani ga? sini saya antar.". Dengar ya, karena gigi susu udah dicabut, berarti gigi orang besar yang tumbuh. itu tandanya kakak sudah besar. Bukan anak kecil lagi. Mengerti?
Qila pun mengangguk tanda mengerti ucapan papanya. Senyam senyum dia karena sudah tahu apa yang harus dilakukan jika temannya ngatain qila ompong.
---
