Mohon tunggu...
MI Thoriqul Huda
MI Thoriqul Huda Mohon Tunggu... Guru - Pusat Riset dan Berita Suku Tengger

Madrasah Ibtidaiyah di Desa Ranupani, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyingkap Kearifan Budaya Suku Tengger bersama MI Ranupani: Eksplorasi Sosial & Puncak Hari Karo

17 Agustus 2023   04:29 Diperbarui: 17 Agustus 2023   04:43 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Ranupani - Setiap tahun suku tengger dengan penuh khidmat melaksanakan kegiatan Nyadran yang menjadi tradisi khas mereka. Kegiatan ini berlangsung di Desa Ranupani Kecamatan Senduro  - Lumajang Jawa Timur yang menjadi acara yang sangat meriah dalam kalender budaya mereka. 

Masyarakat Suku tengger percaya bahwa kegiatan Nyadran ini wujud penghormatan kepada leluhur mereka serta ungkapan rasa syukur  atas kehidupan yang diberikan Allah SWT. 

Pada hari Raya Karo suasana desa Ranupani menjadi hidup dengan bermacam-macam rangkaian acara dan juga pernak-pernik sosial yang khas. Setiap tahunnya, MI Ranupani menjadi pelopor kegiatan bakti sosial berupa bagi-bagi gratis 250 Gelas Cappucino Cincau untuk masyarakat suku tengger dalam puncak hari raya karo ini. 

Masyarakat dari berbagai usia berkumpul untuk memanjatkan doa di dekat makam leluhur dan mendapatkan berkat dari para romo dukun adat. Musik, tarian jaran kencak, dan pesta rakyat melengkapi perayaan tersebut, menciptakan suasana kegembiraan dan persatuan yang kuat diantara warga suku tengger.

Dokumentasi Nyadran Masyarakat Suku Tengger di Ranupani/Dok Pribadi
Dokumentasi Nyadran Masyarakat Suku Tengger di Ranupani/Dok Pribadi

Puncak acara hari raya karo suku tengger ini menjadi momen istimewa dimana nilai-nilai budaya dan spiritualitas terjalin erat. Seiring langkah bersama menuju makam-makam leluhur masyarakat suku tengger mempersembahkan tamping dan boreh. 

Nyadran juga menjadi kesempatan untuk membentuk identitas dalam kehidupan masyarakat suku tengger. Dengan semaraknya acara ini, suku tengger tidak hanya memelihara warisan tradisi tetapi juga membangun ikatan batin yang kuat diantara generasi muda dan tua, menjaga keutuhan nilai-nilai yang diteruskan dari masa ke masa.

Dokumentasi Civitas MI Ranupani dalam kegiatan bagi-bagi gratis 250 cup Capcin dalam Puncak Karo/Dok Pribadi
Dokumentasi Civitas MI Ranupani dalam kegiatan bagi-bagi gratis 250 cup Capcin dalam Puncak Karo/Dok Pribadi

Pernak pernik sosial yang mencolok adalah keragaman motif batik yang dijumpai pada pakaian masyarakat suku tengger dalam acara nyadran mereka. Setiap motif batik memiliki cerita dan makna tersendiri, mencerminkan warisan budaya dan pandangan hidup suku tengger. 

Motif-motif yang rumit dan penuh simbolisme seperti gunung, matahari, atau tanaman, dihasilkan melalui tehnik pewarnaan dan penghiasan secara tradisional. karya-karya batik ini menjadi visual yang kuat tentang kebanggaan masyarakat suku tengger terhadap identitas budaya mereka. Kaweng yang mereka kenakan tidak hanya menghiasi pakaian, tetapi juga menjadi medium untuk mengenang sejarah dan menjalin solidaritas diantara masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun