Bumi pertiwi dengan wajah pertemuan yang sumringah ada dalam pelaksanaan Upacara HUT RI ke 76 di Desa Ranupani. Bila kita melirik antusias masyarakat, mungkin akan menghangatkan hati yang telah lama dingin karena pemberitaan positif yang akan kita sampaikan ini. Nun jauh dari megapolitan, di pedesaan kita malah lebih menemukan suasana yang adem ayem. Merasakan sejuknya lingkungan sekitar dengan rindangnya pepohonan, suhu yang dingin, dan tatanan ekonomi yang relatif stabil. Mayoritas pekerjaan masyarakat adalah seorang petani, lapangan pekerjaan yang otomatis dapat turun temurun sehingga menjadi budaya yang mengakar selama ribuan tahun lalu.
Tidak dapat dipungkiri sektor pertanian dan pedesaan tentu dapat membantu kemajuan perekonomian nasional. Kepemilikan lahan yang teradministrasi secara baik harus diupayakan percepatannya untuk masyarakat pedesaan. Kita semua sadar, dengan dibangunnya sektor pertanian yang baik maka itu akan berdampak baik pula pada daerah pedesaan, sektor strategis ini secara real ada di desa Ranupani. Begitu potensialnya Kawasan kabupaten Lumajang, selain tentu karena pamor sektor tambang pasir yang begitu banyak pelik masalahnya.
Penulis tentu kali ini tidak akan membahas tentang upacaranya, sebab kemarin itu sudah di artikel saya. Dalam pandangan pemikiran lama, peranan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi hanya dipandang secara pasif dan unsur penunjang semata. Tapi pernahkah kita berfikir, bagaimana cerita dari surga itu tentang sungai yang mengalir, tatanan tentram, dan jauh dari kesan kapitalisme? tentu semua masih alamiah ada di pedesaan.Â
Desa Ranupani selalu memiliki dayatarik tersendiri bagi masyarakat luas. Pun demikian kontribusi para aktivis dari berbagai daerah selalu membawa peran tersendiri dalam mengatasi masalah yang ada di desa Ranupani. Salah satunya misalnya masih teringat bagaimana semangat banyak pihak yang tergerak untuk mengatasi gulma salvina molesta di danau ranupani, mulai dari komunitas dan jajaran instansi pemerintahan semua bergotong royong menyelesaikan masalah klasik itu. Dalam HUT RI ke 76 di desa Ranupani kali ini mendapat sumbangsih dari komunitas BIKERS BROTHERHOOD 1% MC INDONESIA. mereka adalah komunitas motor tertua di indonesia yang berdiri sejak 1988 dengan visi dan misi 100th Bakti Untuk Negeri. Perwakilannya dari East Java Chapter memberikan bantuan berupa sembako dan perangkat APD untuk penangggulangan Covid 19.
Jika diperhatikan lebih jauh, maka MI Thoriqul Huda Ranupani memiliki peran yang penting dalam upaya peningkatan Human Development Index (HDI). Di Desa Ranupani sejatinya pembangunan memiliki dimensi yang luas dimana manusia merupakan hakekat dari pembangunan itu. Sebab pembangunan diukur setidaknya mencakup 3 hal indikator yaitu bidang kesehatan; usia hidup masyarakat (logetivity) , bidang pendidikan; ketrampilan dan pengetahuan (knowledge), bidang ekonomi; standart kelayakan hidup (decent living).Â
Dengan semangat saling mengisi kemerdekaan, madrasah di desa Ranupani selalu berjuang dalam menghadirkan mutu pendidikan yang semakin berkwalitas. Merah-putih menjadi simbol semangat kami menyongsong keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Terimakasih atas segala kontribusi materi, pemikiran, dan juga jalinan silaturahmi dengan madrasah selama ini. Maju Bersama Suku Tengger !!.