Probolinggo—Pandemi covid-19 yang melanda negara ini membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat sehingga aktivitas masyarakat juga terbatas. Akibatnya terjadi penurunan ekonomi di semua lini termasuk para UMKM. Pada masa ini mereka harus mampu menyesuaikan diri terhadap situasi yang tengah di hadapi agar bisa bertahan hidup meskipun segala kegiatan harus dilakukan secara online.
UMKM atau usaha mikro, kecil dan menengah adalah bisnis dalam ukuran kecil yang jumlahnya paling besar di Indonesia daripada unit usaha lain. Usaha ini biasanya dijalankan oleh individu, rumah tangga atau badan usaha kecil. Di Kota Probolinggo khususnya di Kecamatan Kanigaran banyak dijumpai pebisnis UMKM yang tersebar di desa tersebut. Produk-produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik yang tak kalah dengan produk pabrikan. Salah satunya adalah UMKM dendeng daun singkong.
Dendeng daun singkong merupakan alternatif makanan pengganti daging dengan harga yang relatif terjangkau. Selain bahan baku yang mudah didapatkan, pengolahannya pun tidak terlalu sulit. Bahkan seringkali pembeli terkecoh dengan mengira dendeng ini murni dari bahan baku daging. Sebelum masa pandemi penjualan dendeng daun singkong mengalami peningkatan yang luar biasa. Namun pada kondisi pandemi sekarang ini penjualannya mengalami penurunan drastis.
Pemasaran dendeng daun singkong bisa dikatakan belum maksimal terutama yang menggunakan platform digital. Padahal di era pandemi sekarang ini dimana terdapat batasan untuk keluar rumah dan mengharuskan masyarakat untuk tetap di rumah menjadi sesuatu yang penting bagi pelaku usaha untuk mempromosikan produknya lewat platform online.
Oleh karena itu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Panca Marga Probolinggo dari kelompok Kanigaran 1 berinisiatif untuk melakukan pendampingan terhadap UMKM dalam pemasaran produk melalui media sosial. Tahap awal yang dilakukan yakni melakukan kunjungan ke UMKM untuk mensosialisakan digital marketing yang dimulai pada tanggal 9 Agustus 2021. Selanjutnya dilakukan pengambilan gambar produk yang akan dipajang di media sosial. Digital marketing dilakukan di media sosial instagram dan facebook. Langkah terakhir yaitu menyerahkan akun-akun tersebut kepada UMKM dendeng daun singkong sekaligus mengedukasi cara penggunaannya.
 Kelompok KKN Kanigaran 1 berharap dengan adanya platform digital marketing ini dapat membuat produk dendeng daun singkong ini lebih dikenal luas serta dapat memaksimalkan penjualan di masa pandemi ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI