Mohon tunggu...
Jemat Pinggiran
Jemat Pinggiran Mohon Tunggu... Foto/Videografer - GM Wenput Yubu
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suaraku adalah Penaku, Menulis Untuk Hidup

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Petrus Kafiar Buah dari Injil Otto dan Geissler di Pulau Mansinam

6 Februari 2022   22:49 Diperbarui: 6 Februari 2022   22:55 3061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi, Hasil Bidikan Kamera HP Vivo Dok. Pribadi Tangan Ajaib

Petrus Kafiar Buah Dari Injil Yang di bawa masuk melalui dua orang Pemuda Jerman, C. W. Otto dan J. G.  Geissler adalah dua orang pemuda warga Negara Jerman, yang tertarik pada usaha pekabaran injil kepada orang atau daerah yang belum mengenal injil yang di tangani oleh pendeta Gossner.

Sebelum sa tulis lebih lanjut tentang Guru Petrus Kafiar, Putra Tanah Papua yang  pertama Menjadi Guru Penginjil bagi tanah papua. Dalam kesempatan ini Sa ingin mengajak para pembaca budiman untuk kita sama-sama sampaikan selamat HUT pekabaran injil 167 tahun yang genap 5 Feberuari tahun 2022.

Dalam tulisan sa kali ini, sa tidak tulis banyak tentang Sejara injil masuk di mansinam serta perjalanan Otto dan Geissler tetapi sa akan mengulas sedikit berdasarkan apa yang sa dapat dari hasil baca buku dengan judul "Guru Petrus  Kafiar". Putra pertama tanah papua atau Guru Petrus Kafiar, Yang dengan semangat kegigihannya berhasil menjdi guru penginjil pertama bagi tanah dan bangsa Papua dan perjuangnya melawan kebiasaan rakyat Papua yang masih kental dengan Agama budaya waktu itu, serta guru Kafiar menyebarkan dan menyiarkan injil dari mansinam sampai di biak dan seluruh pelosok tanah papua hingga mengabdikan dirinya menjadi guru di sekolah Rakyat Zending di pulau mansinam.

Sa mau tarik kembali lagi ke paragraf pertama di atas bahwa Otto dan Geissler itu tidak akan pernah bisa datang pada tanggal 5 Feberuari 1855 di manokwari tanpa bantuan dan berkat kerja keras yang dilakukan Pdt Gosaner, Begitu juga Guru Petrus Kafiar tidak mungkin jadi Guru dan Penginjil pertama tanah papua tanpa dua pemuda asal Jerman tadi, dan terutama orang tua angkatnya Bapak  David Keizer dan Istrinya Ibu Lidia. Dan berkat dukungan adanya orang-orang yang sa sebut diatas ini akhirnya Guru Petrus Kafiar menjadi salah satu orang yang paling penting dalam perjalanan gereja hari ini di tanah papua.

Guru Petrus Kafiar bernama asli sebelum Pabtis adalah Noseni, lahir Kira-kira 1860-an di maudori suku Urmbor. Noseni atau Petrus Kafiar bukan anak keturunan biasa-biasa tetapi guru Petrus Kafiar adalah Anak dari Sengaji Kepala suku dan kepala Perang yang di takuti dan di segani warga suku Urmbor (Biak).

Petrus Kafiar diangkat jadi anak David Kaizer dan ibu Lidia.  Pekerjaan sehari-harinya David Keizer adalah pekerja tukang kayu Zending, sedangkan Istrinya Lidia adalah ibu rumah tangga yang mendukung pelayanan suaminya. Sepasang suami isteri ini mereka punya kerinduan yang terpendam lama untuk memiliki anak laki-laki namun nasibnya tidak berpihak pada mereka  dan pada saat bersamaan itu David Kaizer ketemu orang-orang dari Suku Korido. Maksud kedatangan orang Korido adalah menjual atau menukar Noseni dengan sepucuk senjata api (bedil), atau beberapa gelang perak dan emas, atau benda-benda lain yang harga tinggi.

Setelah orang-orang Korido diba di Pulau Mansinam David Kaizer menebus Noseni dengan lima puluh ribu RP 50 (berbentuk logam) David Sendiri seperti saya tulis diatas, seorang tukang kayu yang pekerja untuk Zending dan tinggal di mansinam, dia orang Halmahera atau berasal dari Halmahera.


Berkat bantuan David Kaizer menebus Noseni seharga 50 ribu rupiah berbentuk logam atau dengan uang logam kepada orang Korido itu akhirnya Noseni Yang Di Tawan Berhasil menjadi Guru pertama bagi tanah papua.

Berikut ini adalah Biografi Singkat Guru N. P.  Kafiar
Nama sebelum Pabtis : Noseni Kafiar
Nama setelah Pabtis : Petrus Kafiar
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama sebelum Pabtis : Agama Budaya Urmbor (Biak sekarang)
Agama sesudah Pabtis : Kristen Protestan
Asal Suku : Urmbor (Biak)
Riwayat Pedidikan:
SD/ Sekolah Rakyat Zending, Mansinam Manokwari
Sekolah Melayu (Sekolah Gubernemen Kelas Dua) Ternate.
Sekolah tinggi Zending : Seminari Depok
Riwayat Pekerjaan:
Guru dan Penginjil dari mansinam hingga seluruh polosok papua
Guru disekolah Rakyat Zending
Status Sudah menikah
Nama Istri : Ida


Guru Petrus Kafiar Mempunyai dua orang Putra dan Empat orang Puteri. Namun Tuhan punya rencana beda, dua orang Putra buah hati Petrus meninggal dunia sebelum mencapai usia dewasa. Petrus Kafiar dan istri tercinta nya hanya di temani oleh keempat puterinya hingga Petrus tutup usia pada tanggal 2 Agustus 1926 kurang lebih pada usia Ke 62 tahun.

Banyak peristiwa yang di tulis melalui buku ini tentang perjalanan Misionaris-Misionaris Jerman yang datang membuka pelayanan Pekabaran injil di Papua hingga Petrus Kafiar menjadi guru dan penginjil pertama dari buah kerja keras yang dilakukan itu semua ada di dalam buku ini namun sa tidak meringkas itu semua, Mengingat waktu sa terbatas, dan apa yang sa ringkas dan terbangkan melalui Reviw singkat ini bisa menjadi bahan untuk di baca bersama, Demi mengenang Guru Petrus Kafiar dan perkembangan Injil di tanah papua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun