Untuk perumahan di perkotaan, hal yang memungkinkan dipergunakan adalah sumber energi matahari dan biogas yang berasal dari sampah rumah tangga yang didasarkan kemudahan untuk mendapatkan sumber energi serta kemudahan untuk penggunaan perangkat peralatannya.
Sumber Energi Matahari
Jumlah kebutuhan watt bagi rumah tangga saya tentukan sekitar 1500 watt. Akhirnya kita akan mengatur penggunaan sesuai ketersediaan watt yang ada.
- Penggunaan lampu LED 18 jam x 2 lampu x 5 watt = 180 watt hour
- Penggunaan lampu LED Â 4 jam x 3 lampu x 5 watt = 60 watt hour
- komputer  2 jam x 100 watt = 200 watt hour
- Mesin cuci @150 watt x 1 jam = 150 watt hour
- Kulkas @135 watt x 24 jam x 1/4 (compressor kulkas tidak selalu hidup) = 810 watt hour
- Rice cooker = 150 x jam = 75 watt hour
Hasil melacak harga instalasi tenaga surya 900-1500 watt di internet, harganya sekitar Rp 10.000.000 -- Rp 14.000.000. Jika pembayaran listrik untuk 1500 watt biasanya membayar PLN sekitar Rp 300.000 sebulan maka, maka penggunaan produk ini sebanding dengan sekitar 4 tahun penggunaan listrik PLN. Umur panel surya sekitar 20 tahun sedangkan baterenya sekitar 3-5 tahun. Masa garansi produk 5 tahun. Hal ini menunjukkan penggunaan tenaga surya untuk alternatif listrik rumah tangga cukup layak sebagai pendamping penggunaan listrik PLN. Jika menggunakan tenaga surya sepenuhnya, perlu mempertimbangkan tidak adanya sinar matahari selama beberapa hari terutama saat musim hujan. Tentu ini memerlukan tambahan jumlah panel surya dan batere. Hal ini akan menambah biaya lebih besar.
Sumber Energi Biogas
Suatu hari saya tertarik melihat produk lokal penghasil gas untuk masak dari sampah rumah tangga. Biogas secara umum menunjukkan suatu produk alami yang menghasilkan gas. Banyak informasi tentang biogas dari kotoran binatang ataupun sampah rumah tangga organik.Â
Biogas ini bersifat mudah terbakar tapi tidak memiliki sifat eksplosif, bebas dari kekhawatiran terjadinya ledakan. Sedangkan 50 liter lumpur probiotik, setelah dicampur dengan air 20 kali ( menjadi 1m3) adalah media hidup yang menumbuhkan pakan alami ikan (plankton), mencukupkan pengkayaan probiotik bagi kolam ikan ( per siklus 3 bulan) bagi kolam portabel maupun konvensional. Â Lumpur sisa media tumbuh ikan, selanjutnya, dapat digunakan sebagai media hidup tanaman akuatik (hidroponik) sayuran maupun tanaman lainnya.
Produk ini menarik karena menghasilkan gas untuk memasak, ikan dan sayuran, walaupun kita harus mengeluarkan biaya untuk bibit ikan dan sayuran yang cukup murah. Kita bisa menghasilkan makanan yang sehat dan organik.
Biaya produk ini sekitar Rp 15.000.000 dengan garansi 5 tahun. Â Jika penggunaan gas 1,5 tabung sebulan, biaya gas 225.000 sebulan, maka penggunaan produk ini sebanding dengan sekitar 5,5 tahun penggunaan gas LPG.