Mohon tunggu...
Mira Khoerunnisa
Mira Khoerunnisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Hai, semuanya! Panggil aku Mira. Punya satu kaki di dunia perkuliahan dan yang satu lagi di perusahaan teknologi keren. Gak ada kata berhenti, karena kita tahu teknologi selalu bergerak cepat! 🔥 Jadi, mari terus berkembang dan berinovasi bersama! 💻🚀

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengupas Konsep "Teori Inovasi" atau "Teori Perkembangan Inovasi" dalam Pembangunan Ekonomi: Mengaitkan dengan Ekonomi Pembangunan Islam

18 Oktober 2023   16:28 Diperbarui: 18 Oktober 2023   22:28 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di buat menggunakan https://designer.microsoft.com/ 

Joseph Schumpeter, seorang ekonom terkenal, membawa kita ke dalam dunia inovasi ekonomi dengan konsep yang dinamai "Teori Inovasi" atau "Teori Perkembangan Inovasi." Jadi, apa yang ingin dia sampaikan?

Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi bergantung pada peran penting para pengusaha yang berani berinovasi. Inovasi ini tidak hanya berhubungan dengan teknologi; ini juga mencakup produk, proses, pasar, dan manajemen. Jadi, inovator-inovator ini memiliki potensi untuk mengubah segala aspek kehidupan kita, termasuk cara berbisnis.

Namun, yang membuat teori Schumpeter begitu menarik adalah gagasannya tentang "kreatif destruktif." Apa maksudnya? Singkatnya, inovasi seringkali menggantikan hal-hal lama dengan yang baru, sehingga jika kita tidak terbuka terhadap perubahan, kita mungkin tertinggal oleh gelombang inovasi ini.

Schumpeter juga menyoroti hubungan inovasi dengan siklus bisnis. Inovasi bisa menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi, tetapi jika inovasi melambat, itu juga dapat menghambat pertumbuhan.

Dalam konteks peran pemerintah, Schumpeter memiliki pandangan tersendiri. Dia berpendapat bahwa pemerintah bisa memberikan dukungan positif untuk inovasi, tetapi juga bisa menjadi penghambat jika campur tangan mereka terlalu berlebihan. Jadi, dukungan pemerintah yang bijak terhadap inovasi sangat penting.

Schumpeter menekankan bahwa inovasi adalah kunci utama pertumbuhan ekonomi. Baginya, inovasi adalah elemen kunci dalam menciptakan perkembangan ekonomi yang cepat. Ini berarti bahwa negara atau wilayah yang mampu menciptakan dan mengadopsi inovasi akan mencapai pertumbuhan yang lebih baik. Kesimpulannya, inovasi adalah kuncinya dalam memacu pertumbuhan ekonomi, dan kita harus memiliki ketidak takutan terhadap perubahan, karena itulah yang mendorong roda ekonomi.

Namun, seperti banyak teori lainnya, konsep Schumpeter juga mendapat kritik. Salah satu kritik adalah fokus pada inovasi yang dapat meningkatkan kesenjangan ekonomi, karena inovasi sering kali berasal dari perusahaan besar dengan sumber daya yang melimpah. Kritik lainnya menyoroti dampak sosial, terutama dalam hal pengangguran struktural yang dapat muncul ketika teknologi menggantikan pekerjaan manusia.

Ketika kita melihat ekonomi pembangunan Islam, kita dapat mengintegrasikan konsep-konsep Schumpeter dan kritiknya ke dalam kerangka yang lebih luas dan seimbang. Prinsip ekonomi pembangunan Islam menekankan pentingnya keadilan, distribusi yang merata, dan peran pemerintah dalam mengendalikan kesenjangan ekonomi. Ini dapat membantu mengatasi kritik mengenai ketimpangan dalam teori Schumpeter.

Lebih lanjut, ekonomi pembangunan Islam menempatkan etika Islam sebagai dasar inovasi. Inovasi yang selaras dengan nilai-nilai etika akan lebih berfokus pada manfaat ekonomi dan sosial secara keseluruhan. Oleh karena itu, dalam perkembangan teknologi, dampaknya akan lebih berorientasi pada kesejahteraan manusia.

Secara ringkas, teori inovasi dan pertumbuhan ekonomi Schumpeter adalah konsep menarik dalam ilmu ekonomi pembangunan. Namun, kita juga perlu mempertimbangkan kritiknya, terutama terkait dengan kesenjangan dan dampak sosial. Pendekatan ekonomi pembangunan Islam, yang berdasarkan prinsip keadilan dan etika Islam, dapat memberikan kerangka kerja yang lebih seimbang dan berkelanjutan dalam dunia ekonomi modern. Ini menunjukkan relevansi Islam sebagai pandangan dunia yang dapat memberikan wawasan yang berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun