Mohon tunggu...
Amirah
Amirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Saya merupakan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di program studi televisi dan film. Untuk saat ini juga saya bekerja di bidang yang relevan dengan jurusan yang saya tempuh.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seni dan Budaya sebagai Identitas Bondowoso: Membangun Sense of Place yang Auntetik

15 November 2024   01:45 Diperbarui: 15 November 2024   01:47 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bondowoso, sebuah kota di Jawa Timur, tidak hanya dikenal dengan pesona alam pegunungan dan perkebunan kopinya, tetapi juga memiliki kekayaan seni dan budaya yang menjadi jati diri masyarakatnya. Tradisi, adat, dan karya seni yang diwariskan secara turun-temurun telah membentuk karakter dan identitas unik bagi kota ini. Seni dan budaya yang hidup di Bondowoso berperan penting dalam membangun sense of place, yaitu rasa keterikatan terhadap suatu tempat yang membuatnya berkesan dan memiliki arti khusus bagi masyarakat dan pengunjung. Di setiap sudut kota, seni tradisional seperti Tari Ojung, kerajinan bambu, hingga tradisi kopi Arabika yang berkembang di sekitar kawasan Ijen, menunjukkan hubungan erat antara masyarakat Bondowoso dengan lingkungan dan warisan budayanya.

Membangun sense of place melalui seni dan budaya tidak hanya memberi makna bagi warga lokal, tetapi juga memberi pengalaman mendalam bagi siapa saja yang berkunjung. Ketika wisatawan dan pendatang merasakan keterikatan emosional dan kesan yang kuat terhadap suatu tempat, mereka secara alami ikut terhubung dengan nilai-nilai, cerita, dan warisan yang dimiliki tempat tersebut. Di Bondowoso, ini tercermin dari bagaimana masyarakat lokal melestarikan budaya mereka melalui festival budaya, kerajinan, dan tradisi seni yang dipertunjukkan secara terbuka. Dalam artikel ini, saya akan mengeksplorasi bagaimana seni dan budaya menjadi komponen vital dalam membentuk sense of place yang autentik di Bondowoso, serta bagaimana kota ini memperkuat identitasnya di tengah arus modernisasi dan globalisasi yang kian meningkat.

Yang pertama ada Seni Tradisional Bondowoso sebagai Cerminan Budaya Lokal, salah satu bentuk seni yang khas di Bondowoso adalah kesenian tradisional seperti Tari Ojung, sebuah tarian yang melambangkan semangat dan persatuan warga. Tari ini biasanya ditampilkan dalam acara-acara besar, seperti perayaan atau festival budaya, dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Melalui seni tari ini, masyarakat Bondowoso menunjukkan karakter lokal yang kuat, menghidupkan semangat komunal, dan memperkenalkan budaya mereka ke khalayak yang lebih luas. Selain Tari Ojung, Bondowoso juga memiliki musik tradisional patrol yang sering dimainkan saat bulan Ramadhan. Musik ini bukan hanya sebagai hiburan, tetapi juga simbol kekompakan dan persatuan masyarakat Bondowoso, yang turut membentuk identitas sosial dan budaya kota. Keberadaan musik patrol ini memperkaya identitas Bondowoso dan memperkuat sense of place bagi masyarakat lokal dan pendatang.

Yang kedua ada Kerajinan dan Seni Rupa sebagai Identitas Bondowoso, kerajinan lokal juga menjadi bagian penting dari seni dan budaya Bondowoso. Salah satu kerajinan yang menonjol adalah kerajinan bambu yang banyak ditemui di desa-desa sekitar Bondowoso. Produk kerajinan ini beragam, mulai dari anyaman hingga barang-barang kebutuhan rumah tangga. Kerajinan bambu di Bondowoso tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga membawa nilai seni yang mencerminkan kearifan lokal dan karakter masyarakat yang menghargai keindahan dari bahan-bahan alamiah. Selain itu, Bondowoso dikenal dengan produk kopi Arabika dari kawasan Ijen. Kopi Bondowoso tidak hanya dikenal sebagai produk unggulan, tetapi juga sebagai bagian dari identitas kota. Pengolahan kopi di Bondowoso sudah menjadi tradisi yang diwariskan turun-temurun, dan ini mengikat warga Bondowoso pada tradisi bercocok tanam dan mengolah kopi, menciptakan sense of place yang kuat melalui rasa, aroma, dan proses yang diwariskan.

Lalu ada Peran Festival Budaya dalam Menguatkan Sense of Place, festival budaya menjadi wadah penting bagi Bondowoso untuk merayakan identitas lokal dan membangun sense of place yang kuat. Festival Muharram Bondowoso adalah salah satu acara yang memperkenalkan berbagai aspek budaya kota, mulai dari seni tari, musik tradisional, hingga pameran kerajinan lokal. Festival ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengekspresikan identitas dan nilai-nilai tradisional yang mereka miliki, sekaligus memperkenalkan budaya Bondowoso kepada pengunjung dari luar kota. Selain itu, festival ini juga menghidupkan interaksi sosial yang erat antara masyarakat, menciptakan rasa keterikatan dan kebanggaan terhadap kota. Dengan adanya festival-festival ini, Bondowoso memperkuat citranya sebagai kota dengan budaya yang kaya dan unik, serta membangun sense of place yang membuat pengunjung merasa terhubung dengan nilai-nilai lokal. 

 

Ada juga Sense of Place dan Kebanggaan Identitas Bondowoso, Sense of place Bondowoso tidak hanya dirasakan oleh masyarakat lokal, tetapi juga oleh para wisatawan. Kearifan lokal, keramahan warga, serta keindahan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi membuat pengunjung merasa diterima dan mengalami keterikatan emosional dengan tempat ini. Keunikan seni dan budaya Bondowoso seperti Tari Ojung, kerajinan bambu, dan kopi Arabika Ijen mengajak pengunjung untuk merasakan identitas kota secara otentik, menciptakan pengalaman yang khas dan sulit dilupakan. Sense of place ini menumbuhkan kebanggaan bagi masyarakat Bondowoso terhadap warisan budaya mereka. Mereka tidak hanya menghargai seni dan budaya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, tetapi juga sebagai aset yang penting untuk diperkenalkan kepada dunia luar.

Bondowoso menunjukkan bahwa sense of place tidak hanya terbentuk dari lanskap fisik atau infrastruktur modern, tetapi lebih dari itu, dari nilai-nilai budaya, seni tradisional, dan kearifan lokal yang hidup dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Melalui seni dan budaya, Bondowoso berhasil menciptakan identitas yang khas dan tak tergantikan. Seni tradisional seperti Tari Ojung dan musik patrol, produk kerajinan bambu yang ramah lingkungan, hingga tradisi kopi yang sudah menjadi bagian dari ekonomi dan budaya lokal, semuanya membentuk mosaik yang saling melengkapi dalam memperkuat jati diri Bondowoso.

Dengan adanya sense of place yang kuat, masyarakat Bondowoso merasa bangga dan memiliki keterikatan yang mendalam terhadap kota mereka, sementara para pengunjung mendapatkan pengalaman autentik yang membuat mereka mengenal dan memahami nilai-nilai budaya Bondowoso lebih dekat. Melalui pelestarian seni, budaya, dan adat istiadat, Bondowoso berhasil menghadirkan pengalaman yang tak hanya menyentuh secara visual, tetapi juga secara emosional, bagi setiap orang yang menginjakkan kaki di sana. Identitas kota yang kuat ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga menjadi pengikat komunitas lokal, memperkuat persatuan dan kebanggaan terhadap warisan budaya yang telah mereka miliki. Bondowoso, dengan keunikan seni dan budayanya, menjadi teladan bagaimana sebuah kota dapat mempertahankan nilai-nilai lokal sambil tetap menyambut pengaruh luar, menciptakan harmoni antara tradisi dan kemajuan.

Referensi Jurnal :

1. Fatihah,Lauhil.”Neo Evolusi Budaya Tarian Perang dalam Tradisi Ojung pada Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso”.Volume 10 No 02.2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun