Mohon tunggu...
Mirah Delima
Mirah Delima Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar dan Mendengarkan

Belajar dan Mendengarkan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Rindu Menulis Lagi

27 Juli 2021   22:50 Diperbarui: 27 Juli 2021   23:34 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menulis. Ya, menulis. Terdengar biasa bagi siapapun. Sejak kecil hingga dewasa menulis merupakan bagian dari kehidupan. Seperti quote dari salah seorang tokoh sastra Indonesia Pramoedya Ananta Toer, "menulis adalah sebuah keberanian". Mengapa membutuhkan keberanian? Bukankah sejak kecil ketika memulai mengenal pendidikan diajarkan cara menulis baik huruf atau angka? Betapa pentingnya menulis hingga butuh suatu keberanian. Quote ini menginspirasiku untuk memulai hobi menulis saat masa sekolah dulu. Ketika guru mengenalkan dan mengajarkan bagaimana cara membuat karangan, membuat judul, menentukan tema, mencari kalimat utama dalam suatu karangan, dan lainnya. Hingga aku ikut tertarik dalam mengisi majalah dinding sekolah, mengisinya dengan puisi-puisi, foto-foto kegiatan, berita, atau sekilas info, pantun, dsb.

Writing atau to write (Inggris) dalam terjemahan bahasa Indonesia sesuai KBBI adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan. Lewat tulisan apakah secara manual atau digital, menulis itu memang penting. Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa selain menyimak, berbicara, dan membaca. Tulisan itu bentuk komunikasi yang disampaikan melalui media yang dipilih oleh penulis. 

Sayangnya, dari keterampilan berbahasa menulis justru terasa lebih sulit dilakukan bila dibandingkan dengan membaca, menyimak dan mendengarkan. Terkesan mudah dan sederhana untuk melakukannya, namun ketika memulai suatu niatan itu, banyak orang yang justru merasa sulit dan menjadi tidak tertarik untuk menulis. Bingung dengan topik atau tema, dimulai dari alur mana, bagaimana merangkaikan suatu kalimat demi kalimat dalam tulisan, mengulasnya, hingga menghasilkan tulisan yang menarik dan memberikan manfaat buat para pembaca.

Istilah kata menulis menurut para ahli seperti: The Liang Gie (1992:17) menulis merupakan keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Menurut Soermarmo Markam (1989:7) bahwa menulis adalah mengungkapkan bahasa dalam bentuk simbol gambar, dan Hernowo (2002:116) menulis adalah melahirkan perasaan atau pikiran dengan tulisan. Henry Guntur Tarigan (2008) menyatakan menulis ialah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif untuk berkomunikasi, baik secara langsung maupun tak langsung. Tak beda dengan Akhadiah, dkk (1999:116) menyatakan jika setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang pada praktiknya harus dituangkan dalam bentuk kalimat. Kalimat dalam bentuk tulisan tentunya, dengan menggunakan kalimat-kalimat yang baik sesuai kaidah bahasa. Bahkan MacArthur (2007:2) menyatakan writing is a powerful tool for getting thing done and a language skill to convey knowledge and information. Artinya keterampilan menulis adalah serangkaian kegiatan untuk mengemukakan pendapat atau ide atau gagasan seseorang dalam bentuk lambang bahasa tulis agar dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain.

Menulis bisa berupa karangan atau tulisan fiksi atau non fiksi, dengan teknik penulisan yang berbeda. Terdapat 4 (empat) teknik menulis meliputi: teknik eksposisi, deskripsi, argumentasi dan narasi. Bahkan sering dikenal dengan "EDAN'  untuk mudah mengingatnya. Jika memakai teknik eksposisi adalah tulisan berisikan klarifikasi, penjelasan atau mengevaluasi suatu hal. Penulis memberikan informasi, data, dan petunjuk dalam tulisannya seperti latar belakang sesuatu masalah, sebab akibat, prosesnya, analisis, dan dampaknya. Teknik deskripsi adalah teknik tulisan dengan gambaran tentang manusia, suatu objek, bisa  benda, pemandangan, atau kejadian yang penulis gambarkan sedemikian rupa, sehingga para pembaca dapat mempersepsikan dengan panca inderanya. Dengan merincinya, dan secara konkrit yang dideskripsikan agar mencapai tujuan dari penulisan. Deskripsi dapat bersifat objektif dan subjektif dan memberikan argumen yang sarat persuasi bagi pembaca. Sedangkan teknik argumentasi, adalah teknik menulis dengan memberikan suatu pembuktian benar atau tidaknya suatu pernyataan atau hal yang ditulis, tulisan dapat secara induktif atau deduktif, atau keduanya dalam suatu tulisan. Teknik argumentasi memberikan bukti  atau alasan atau opini dari penulis dengan menggunakan strategi tertentu, misalnya dengan memakai retorika agar pembaca yakin akan kebenaran sesuai fakta yang terjadi, memperkuat suatu pendapat atau pemikiran. Mungkin pula, tulisan ini menjadi salah satu teknik agak sulit dibanding lainnya, dan dapat menggunakan semua teknik penulisan untuk menghasilkan tulisan yang berbeda, unik, dan menyelesaikan sesuatu hal. Subjek yang diulas dapat direntang dari subjek yang ringan, sedang hingga berat. Sedang teknik penulisan narasi adalah teknik menceritakan sesuatu secara kronologis, baik berupa fakta atau ilmiah, atau fiksi. Tulisan bisa dimulai dari peristiwa di tengah, lalu awal, atau paling belakang, bahkan dapat muncul dari flashback suatu peristiwa ketika sudah di tengah tulisan. Kadang teknik narasi berpadukan dengan teknik deskripsi dan berfungsi sebagai eksposisi, atau hanya deskripsi saja. 

Teknik penulisan itu sering dipakai para penulis dan jurnalistik. Dengan gaya penulisan dan karakter masing-masing penulis, bisa berbeda menyajikan tulisan yang akan diulas dan disampaikan kepada pembaca. Untuk  tulisan berupa artikel atau essay, sering menggunakan teknik eksposisi, deskripsi atau argumentasi tergantung tema atau topik yang akan diangkat penulis. Atau untuk mengisahkan tulisan fiksi, bisa menggunakan teknik narasi atau digabung dengan deskripsi.

Ya, semua dapat penulis pilih mau teknik tulisan berjenis apa. Menarik sih, kataku sambil tersenyum. Seiring usiaku yang semakin bertambah, keinginan menulis itu masih menyala-nyala. Sayangnya, selalu tertunda dan tertunda...atau, jika memulai dengan menulis berupa puisi, artikel, berbagi pengalaman orang lain, atau pengalaman sendiri, atau sekedar menyapa para penulis di media sosial. Sambil melakukan aktivitas rutin, mendampingi anak-anak bersekolah secara daring, dan mempermudah melewati masa pandemi covid-19 yang masih ada di negara kita Indonesia, aku harus menulis. Ya, "menulis adalah suatu keberanian."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun