Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Disdik Purwakarta Bangun Arboretum Bambu Linuhung sebagai Wujud Pendidikan Bakti ke Alam

27 Agustus 2024   15:49 Diperbarui: 27 Agustus 2024   15:51 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta terus membuat inovasi pembelajaran sebagai bagian dari upaya menciptakan keselarasan lingkungan. Inovasi tersebut ditandai dengan hadirnya Gerakan Tatanen di Bale Atikan (TdBA). TdBA adalah kurikulum yang berorientasi pada tumbuhnya kesadaran ekologis bagi seluruh warga sekolah sehingga sekolah diharapkan bisa memiliki kepekaan terhadap berbagai upaya menciptakan kelestarian lingkungan.

Selama pelaksanaan kurikulum TdBA, program ini berhasil mengubah wajah lingkungan sekolah menjadi lebih hijau dan lestari selain itu telah berhasil menghasilkan berbagai macam produk kreatif hasil karya guru dan siswa mulai dari berbagai olahan makanan dan minuman sehat, produk kecantikan, sayuran organik hingga produk di bidang fashion.

Seiring berjalan waktu dan kesuksesan program TdBA yang diprakarsai oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta bekerjasama dengan Self Learning Institute (SLI) melakukan pengembangan dengan membuat Kawasan konservasi berbasis arboretum bambu.

Arboretum sendiri memiliki arti tempat berbagai pohon ditanam dan dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian atau pendidikan. Arboretum bambu dikembangkan sebagai upaya penangkaran dan pelestarian berbagai macam jenis bambu yang bertujuan untuk kepentingan konservasi, perbaikan kualitas lingkungan maupun sebagai sarana pendidikan bagi masyarakat.

Arboretum bambu Dinas Pendidikan yang dinamakan Arboretum Bambu Linuhung terletak di lingkungan SDN 2 Cikopo Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta. Terpilihnya sekolah ini menjadi lokasi pengembangan Kawasan konservasi bambu karena memiliki lahan yang luas yaitu 11.540  (7000 m2 untuk Kawasan konservasi Bambu) dan juga berada di Kawasan industri yang sangat memerlukan ruang terbuka hijau untuk menopang kelangsungan ekosistem di sekitar kawasan industri tersebut.

SDN 2 Cikopo secara geografis letaknya sangat stategis karena tidak jauh dari gerbang tol Cikopo. Selain itu lokasinya mudah diakses dari kabupaten tetangga yaitu dari kabupaten Karawang via Cikampek serta dari Kabupaten Subang via Campaka. SDN 2 Cikopo sudah mulai mengimplementasikan kurikulum prototipe Muatan Lokal berbasis pelestarian, budidaya dan pemanfaatan bambu. 

Arboretum Bambu Linuhung diresmikan pada tanggal 25 Januari 2023 oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Purwanto yang ditandai dengan penanaman bambu pertama yaitu Bambu Petung (Dendrocalamus Asper).  Pembangunan Arboretum ini tidak menggunakan anggaran pemerintah tapi murni dari swadaya dan gotong royong berbagai lapisan masyarakat tidak hanya dari lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta tetapi dari elemen masyarakat termasuk peserta didik yang peduli akan konservasi dan pelestarian lingkungan.

Kadisdik menanam pohon bambu pertama. Foto: dokumentasi pribadi
Kadisdik menanam pohon bambu pertama. Foto: dokumentasi pribadi

foto: dokumentasi pribadi
foto: dokumentasi pribadi

Kadisdik bersama tokoh masyarakat yang ikut menanam bambu. foto: dokumentasi pribadi
Kadisdik bersama tokoh masyarakat yang ikut menanam bambu. foto: dokumentasi pribadi

Pihak Kepolisian dan TNI pun ikut menamam bambu. Foto: dokumentasi pribadi
Pihak Kepolisian dan TNI pun ikut menamam bambu. Foto: dokumentasi pribadi

Pemilihan bambu menurut Purwanto karena bambu ibarat "emas" berwarna hijau yang memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia. Bambu merupakan habitat bagi banyak sekali hewan, bambu juga mampu menyerap karbondioksida dan mampu melepaskan oksigen sekitar 30 -- 60 persen. Selain itu bambu bisa menyerap sekitar 90% air hujan, mencegah erosi dan bisa berfungsi sebagai alat-alat rumah tangga, kerajinan, kesenian dan sebagai bahan bangunan.

Sampai tulisan ini dibuat sudah ada 43 jenis bambu dari berbagai wilayan di Indonesia maupun dari beberapa negara ada di Arboretum Bambu Linuhung dengan total 400 pohon yang sudah ditanam. Setiap pohon tercantum barcode yang berisi data nama yang menanam, manfaat, jenis bambu dan tanggal penanamannya. Tujuannya adalah sebagai bentuk data digital yang dapat diakses kapanpun dan sebagai pembelajaran literasi digital bagi peserta didik. 

Kadisdik Purwakarta sedang menjelaskan fungsi barcode yang ada di pohon kepada peserta didik. sumber foto: dokumentasi pribadi
Kadisdik Purwakarta sedang menjelaskan fungsi barcode yang ada di pohon kepada peserta didik. sumber foto: dokumentasi pribadi

Beberapa jenis bambu yang ditanam di arboretum bambu linuhung. Sumber foto: dokumentasi pribadi
Beberapa jenis bambu yang ditanam di arboretum bambu linuhung. Sumber foto: dokumentasi pribadi

Rencana ke depan akan dibangun banyak fasilitas di Arboretum Bambu Linuhung yang mengedepankan 5 fungsi yaitu sebagai tempat budidaya tanaman bambu, penelitian, pendidikan, ruang terbuka hijau dan area resapan air. Selain itu akan dibangun area permainan bambu, pedestarian panjang sekitar arboretum dan trek lari dan bersepeda dan fasilitas tersebut nantinya bisa digunakan oleh masyarakat entah itu untuk pendidikan maupun wisata edukasi. Jangka waktu Pembangunan ditargetkan minimal 5 tahun tentunya disesuaikan dengan banyaknya partisipasi masyarakat yang terlibat.

Senam bersama di lapangan arboretum bambu. Foto: dokumentasi pribadi
Senam bersama di lapangan arboretum bambu. Foto: dokumentasi pribadi

Direktur SLI penggagas ide Arboretum Bambu Linuhung. Foto: dokumentasi pribadi
Direktur SLI penggagas ide Arboretum Bambu Linuhung. Foto: dokumentasi pribadi

Partisipasi publik atau masyarakat tentunya sangat dibutuhkan. Setiap orang dapat menanam satu atau beberapa jenis bambu sebagai wujud Bakti ka Alam yang mengharmonisasikan kehidupan kita sebagai manusia dan alam bagi kelangsungan hidup kita sebagai manusia. Selain wujud Bakti ka Alam juga sebagai bentuk dukungan keberlangsungan Arboretum Bambu Linuhung Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta sebagai pusat pendidikan konservasi alam bagi generasi muda ditengah gempuran teknologi serta perkembangan zaman yang kian mengikis kepedulian terhadap lingkungan.

Adakah pembaca yang mau ikut berpartisipasi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun