Memasuki daerah tersebut sebetulnya sudah tidak asing lagi dengan masyarakat Purwakarta karena di daerah tersebut terdapat air terjun (curug) yang terkenal di Purwakarta yaitu Curug Cipurut. Sehingga jika ingin bertanya tentang Kebo Burangrang, pasti warga di daerah tersebut akan menjawab sebelum Curug Cipurut.
Memasuki daerah Sumurugul, kita akan menemukan rumah-rumah warga yang berbentuk panggung dan masih alami. Kini beberapa rumah warga tersebut ada yang dijadikan homestay atau sebagai tempat menginap bagi yang ingin berwisata di dua lokasi wisata di daerah tersebut.
Dari jalan desa, akses menuju Kebo Burangrang hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua baik itu sepeda ataupun sepeda motor sedangkan kendaraaan beroda empat diparkir di area rumah warga.Â
Setelah menemukan gapura kecil, lalu kita akan berjalan kurang lebih 300 meter menuju lokasi dengan pemandangan kebun dan persawahan yang masih asri nan sejuk.Â
Dengan ciri khas rumah pohon yang terlihat, artinya perjalanan kita sudah sampai di kawasan ekowisata tersebut. Harga tiket masuknya sebesar 10 ribu rupiah sedangkan tiket kemping seharga 25 ribu rupiah
Ke depannya diharapkan pembangunan ekowisata ini berjalan sesuai rencana para pengelola dan diharapkan juga menjadi salah satu objek wisata favorit pilihan masyarakat terutama bagi yang suka berwisata di alam terbuka.Â
Dengan kita berwisata berarti kita juga membantu perekonomian warga di sekitar tempat wisata tersebut dan kembali membantu menggiatkan pariwisata yang hampir terpuruk di masa PSPB maupun PPKM.
Jangan lupa tetap jaga kebersihan dimanapun berada. Jangan hanya menjadi penikmat alam maupun menjadi pencinta alam namun kita juga harus mencintai dan menjaga alam tersebut.
Salam Pariwisata Purwakarta Istimewa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H