Beberapa minggu lalu, saya dan salah satu kawan dekat saya sempat berbeda pendapat sampai akhirnya lahirlah kekecewaan di antara masing-masing dan membuat silaturahmi kami menjadi berjarak dan hening untuk sementara waktu.Â
Selalu yang saya pikirkan tentangnya adalah kesalahannya apalagi akhirnya saya pun berusaha melupakan kawan dekat saya dengan melakukan kegiatan-kegiatan lain yang bisa membuat saya melupakan perbedaan pendapat itu meski tidak bisa menghapus rasa kecewa saya.
Namun kemudian, ada satu hal yang membuat saya menyadari kembali bahwa apa yang saya lakukan salah. Bahwa kecewa, marah tidak perlu saya lakukan apalagi dia adalah salah satu sosok yang sudah menjadi kawan saya sejak lama. Dan satu hal itu adalah foto
Kenapa foto?
Hari itu, saya memilih puluhan file foto yang rencananya akan saya cetak dalam bentuk album foto. Ketika membuka beberapa file termasuk file camera dan file whatss app, begitu banyak foto saya bersama kawan saya. Foto-foto kenangan kami belasan tahun sebelum pandemi maupun ketika pandemi.Â
Dari mulai berfoto bebas tanpa masker sebelum pandemi sampai foto memakai masker. Begitu banyak foto yang menggambarkan kebersamaan kami selama belasan tahun yang kemudian membawa saya ke alam kenangan penuh suka dan penuh senyum bersama kawan saya, pasangan kawan saya maupun keluarganya.
Foto yang bercerita tentang kenangan baik, momen baik bersama orang-orang yang selama ini dekat dan saya sayangi. Dan belum tentu bisa mengalami moment-moment itu bersama keluarga atau kawan-kawan yang lain.
Jadi haruskah saya larut dalam kekecewaan dan rasa kesal namun saya pernah merasakan kenangan dan kebersamaan bertahun-tahun setelah melihat foto-foto tersebut?Â
Begitu banyak kenangan menyenangkan, kenangan baik yang terjadi dibandingkan dengan rasa kecewa yang ternyata bisa disembuhkan bahkan hanya dari melihat foto. Lebih baik memaafkan, melupakan dan melihat kebaikannya. Itu jauh lebih berarti dan lebih membuat tenang hati.Â
Begitu juga yang saya dengar dari salah satu teman saya yang lain yang belum lama kehilangan suaminya. Dia selalu memposting di status Whatss app nya foto-foto di hari-hari terakhir sebelum kehilangan suami. Entahlah katanya beberapa minggu ini banyak sekali dia berfoto dengan suami dan anak-anaknya dan juga momen suaminya menjaga anak-anak mereka.
Dan foto pun bisa menjadi obat rindu bagi yang kehilangan sosok yang disayanginya.