Kurangi Aktivitas Hobi Demi Kebaikan

 Ada tiga hobi yang membuat saya jatuh cinta sekali  yaitu menulis, travelling dan bersepeda.

Hobi bersepeda sudah saya mulai dari tahun 2010-an dan hobby travelling sudah saya lakukan dari jaman ketika saya akhirnya diizinkan orang tua untuk mengenal dunia lebih luas yaitu tepatnya pada saat kuliah.

Selama hampir 10 tahun saya melakukan hobi bersepeda, ternyata bukan hanya sekedar mengayuh pedal semata. Dari bersepeda saya banyak kesempatan melintasi tempat-tempat baru entah itu perkebunan, pegunungan, pelosok desa dengan adat istiadatnya yang berbeda. 

Dari bersepeda saya banyak bertemu dan berkenalan dari teman-teman dari seluruh Indonesia maupun peturing dari luar negeri entah itu bertemu langsung di event-event, bertemu tidak sengaja atau melalui media sosial.

Begitu pula dengan travelling. Meski belum banyak tempat yang saya kunjungi dan lebih fokus ke pariwisata di kota tercinta entah itu dengan mengexplore ataupun menjadi guide bagi teman-teman yang berwisata ke Purwakarta namun hobby travelling memang hobi yang menyenangkan karena saat itulah moment dimana kita seperti terbang bebas tanpa pekerjaan ataupun tanpa masalah lain yang sering kali mengganggu kita dan bikin kita stress. 

Hampir sama seperti bersepeda, travelling selain sebagai ajang untuk menikmati, mengenal alam dan mencintai keindahan yang Tuhan ciptakan, dari travelling saya mendapat penghasilan tambahan sebagai guide, banyak bertemu dan berkenalan dengan teman-teman baru yang kemudian sering kali membantu saya ketika berwisata di daerahnya.

Namun kini di masa pandemi, kedua kegiatan atau hobi itu terpaksa saya kurangi aktivitasnya atau bisa jadi saya tunda dulu demi kebaikan entah itu saya maupun untuk orang lain.

Dulu saya sering sekali berkumpul bersama teman-teman bersepeda bahkan saya sering ke Jakarta, Bekasi, Bandung atau Karawang demi bisa berkumpul dengan teman-teman bersepeda. 

Di Jakarta, di CFD Thamrin, saya dan teman-teman bersepeda bahkan punya tempat khusus untuk berkumpul yaitu di depan Hotel Pullman Jakarta begitupula di daerah lain ada tempat khsusus untuk ngumpul. Namun semenjak pandemi, kegiatan itu saya tidak lakukan sama sekali. 

Kalau pun bertemu teman-teman sepeda saya paling hanya di bengkel sepeda saja.

Sebelum pandemi, saya berani bersepeda sendirian ke luar kota tanpa ada rasa takut. Kini ketika bersepeda jadi trend bahkan jadi gaya hidup kemudian melahirkan banyak begal sepeda di jalan raya dan itu membuat saya belum berani untuk bersepeda jauh sendirian.