Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Dulu Diary, Kini Kompasiana

27 Oktober 2020   11:17 Diperbarui: 27 Oktober 2020   12:55 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis adalah panggilan jiwa. Menulis adalah cara dan tempat terbaik untuk saya mengeluarkan isi hati, apa yang saya rasa, apa yang saya alami dan apa yang saya lihat.

Itulah arti menulis untuk saya.

Karena dari SD sampai lulus SMA saya tidak diziinkan untuk bermain dan dibatasi interaksi dengan teman karena alasan fokus ke pendidikan sementara kedua orang tua saya bekerja dan semua kakak saya tinggal di luar kota otomatis saya sering merasa kesepian di rumah. Tidak ada teman curhat kecuali ketika malam hari sebelum tidur waktu saya bisa ngobrol dengan orang tua saya.

Sejak itu saya sering menulis di diary untuk mengeluarkan cerita dan keluh kesah saya. Entah kenapa ada rasa lega ketika saya mengeluarkan isi hati melalui tulisan. Total diary saya dari SD sampai SMA berjumlah 16 diary.

Karena kebiasaan menulis di diary akhirnya berdampak pada gaya tulisan saya yang cenderung apa adanya dan berdasarkan apa yang saya alami.

Waktu pertama kali mengikuti lomba menulis tahun 2005 dan saya terpilih sebagai pemenang menurut salah satu juri, tulisan  saya natural, pake hati tapi ngena ke pembaca karena itulah tulisan saya waktu itu menang.

Tahun 2002-an ketika saya kuliah dan mulai mengenal komputer, dari menulis saya pindah menjadi membuat tulisan melalui ketikan di MS. Word. Lalu ketika platform menulis seperti Wordpress dan Blogspot, saya mulai menulis di kedua platform itu.

Setelah mulai tahu bahwa sering ada lomba menulis dan harus menggunakan platform menulis di internet, karena saat itu saya belum mengenal Kompasiana pilihan saya jatuh ke aplikasi Blogspot. Sampai kemudian di awal tahun 2017, seorang teman baik saya yang juga Kompasianer mengenalkan saya dengan Kompasiana.

Dan tepat bulan Maret 2017 saya pertama kali menulis di Kompasiana.

Sudah tiga tahun saya menulis di Kompasiana dan seperti menulis di diary saya menjadi ketagihan dan membuat saya jatuh cinta. Kompasiana ibarat Diary buat saya. bedanya kalau menulis di diary, saya bisa menulis "semau gue" dan tulisan saya hanya dibaca oleh saya sendiri, tapi di Kompasiana saya membuat tulisan meskipun itu berdasarkan pengalaman pribadi tapi ada aturan-aturan penulisan yang harus di lakukan, tulisan itu memberi inspirasi dan memberi efek positif untuk pembaca selain memberikan informasi yang akurat tentunya.

Karena Kompasiana itu ibarat Diary, saya membuat tulisan bukan apa yang sedang up to date atau berita terkini namun berdasarkan mood dan ide yang keluar saat itu. Kadang sebulan saya hanya membuat tulisan satu tapi kadang juga dalam sehari saya bisa membuat tulisan. Selebihnya saya lebih banyak membaca tulisan-tulisan Kompasianer sekalian belajar dari tulisan mereka.

Karena Kompasiana itu ibarat Diary, bisa mengeluarkan apa yang ingin saya tulis kemudian dibaca dan ternyata bermanfaat untuk pembaca adalah reward terbaik yang saya dapat. Materi berupa uang, terpilih sebagai artikel pilihan atau artikel utama adalah bonus lain menjadi Kompasianer.

Bisa ikut event-event Kompasiana, berkenalan dengan Kompasianer lain sampai akhirnya diminta teman saya (Ofi S. Gumelar) untuk membantu membuat dan membangun Komunitas Kompasiana di Purwakarta (Warga Kota Purwakarta). 

Berada di balik layar kegiatan Kompasianer Purwakarta sehingga kelak kehadiran Warga Kota Purwakarta diharapkan bisa melahirkan kompasianer-kompasianer handal dan menginspirasi di kota Purwakarta adalah pengalaman berharga yang saya dapat semenjak aktif sebagai Kompasianer. 

Saya juga jadi belajar bagaimana mengkoordinir event-event menulis dan bertemu dengan masyarakat yang begitu antusias ingin belajar membuat suatu karya tulisan. Semua itu belum tentu bisa saya lakukan jika tidak menjadi Kompasianer dan bergabung di Kompasiana.

Foto: dokumentasi pribadi
Foto: dokumentasi pribadi
Selama masih diberikan ide tentunya saya akan terus menulis. Selama masih ada Kompasiana tentunya saya akan selalu mengeluarkan isi hati saya.

Selamat berusia 12 Tahun Kompasiana. Semoga semakin sukses, semakin banyak masyarakat yang menulis sehingga kitatetap dapat berita yang positif tanpa hoax dan tentunya bermanfaat bagi kita. 

Salam Semangat Mengeluarkan Isi Hati. Jangan pernah lelah untuk terus menulis dan selamat menulis semuanya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

5 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun