Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ayahku, Guru Kehidupanku, dan Tipe Lelaki Idealku

24 Oktober 2020   17:23 Diperbarui: 27 Oktober 2020   02:08 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto : dokumentasi pribadi)

Beberapa hari ini viral di media sosial tentang duta kuliner yang berkata dengan bahasa kasar ketika melihat sosok ayah yang membonceng putrinya.

Dengan keadaan banyak barang yang kemudian perkataannya itu dikomentari langsung oleh bapak tersebut dengan mengatakan bahwa meskipun dia disebut bapak yang gob**k.

Tapi dia adalah seorang bapak yang bertanggung jawab kepada anak-anaknya meskipun dia seorang duda yang ditinggal oleh istrinya. 

Selain itu ada cerita seorang ayah yang berprofesi sebagai supir namun ketika bekerja harus membawa putrinya karena putrinya tidak ada yang menjaganya. Begitu banyak lagi cerita tentang sosok ayah yang patriotik khususnya bagi putrinya.

Seorang ayah memiliki peran khusus untuk anak perempuan. Idealnya seorang ayah harus dekat dengan anak perempuannya agar putrinya itu merasa nyaman dan aman ketika dekat dengan ayahnya. 

Begitu banyak peran ayah bagi anak perempuannya, apalagi ayahlah yang menjadi lelaki dan cinta pertama dalam hidup anak perempuannya. Ayahnya pula yang kelak akan menikahkan putrinya dengan lelaki pilihan putrinya. 

Lalu bagaimana dengan hubungan ayah dan anak perempuan yang dialami oleh saya? 

Saya sendiri ketika ayah saya yang biasa saya panggil bapak masih hidup, hubungan ayah dan anak perempuan terasa dekat apalagi kami sempat tinggal berdua selama beberapa tahun. Saya sangat dekat dengan bapak. 

Karena harapan bapak sirna ketika tahu anak bungsunya ternyata perempuan lagi (semua kakak saya perempuan), bapak sempat memperlakukan saya seperti anak lelaki. 

Saya tidak pernah dibelikan mainan seperti boneka tapi sering dibelikan dan dibuatkan mobil-mobilan. Karena didikannya itu membuat saya menjadi anak perempuan yang tomboy.

Saya juga sering membantu pekerjaan bapak. Bapak saya bekerja sebagai penjual buah-buahan. Waktu musim sawo, sayalah yang membantu bapak mencuci buah sawo itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun